Berbahayakah jika sering ganti oli mesin kendaraan – Oli mesin memiliki peran yang sangat vital bagi kendaraan. Oli mesin berfungsi untuk mencegah terjadinya gesekan antara komponen satu dan lainnya yang bersinggungan, dimana gesekan komponen tersebut dapat menyebabkan keausan. Oleh karena itu pada komponen yang saling bergesekan atau bersinggungan diberi oli agar tidak mudah aus dan untuk mencegah goresan. Oli mesin ibarat minum saat kita makan, tanpa minum kita dapat tersedak saat makan.
Ada beberapa jenis oli berdasarkan fungsinya, oli mesin tidak sama dengan oli kompresor pada sistem AC, dan lain sebagainya. Oli tidak selamanya bisa dipakai, karena oli jika sudah lama dipakai akan kotor dan kekentalannya semakin berkurang, bahkan jumlah oli pun bisa berkurang seiring pemakaian kendaraan. Oli harus diganti secara rutin, biasanya ada spesifikasi tertentu pada oli, misalnya setiap 20.000 km sekali harus diganti oli, atau sebulan sekali diganti oli, dan semua itu tergantung dari jenis oli yang digunakan. Biasanya penggantian oli dilakukan pada saat kita melakukan servis rutin. Dengan penggantian oli maka kinerja kendaraan kita dapat optimal. Dan jika oli tidak diganti sampai oli itu nyaris habis bahkan habis, maka akibatnya sangat fatal. Silahkan sobat Guru Otomotif baca artikel tentang bahaya telat mengganti oli mesin kendaraan.
Ada pemilik kendaraan yang kadang mengganti jenis atau merek oli yang digunakan. Yang hal tersebut menimbulkan pertanyaan, berbahayakah jika kita mengganti merek atau jenis oli? Di artikel ini Guru Otomotif akan membahas dampak sering gonta ganti oli mesin kendaraan.
Perlu diketahui bahwa oli yang terdapat di Indonesia sangat beragam mereknyaa, dari oli jenis mineral sampai full syntetic. Dan karena beragamnya merek oli maka banyak pemilik kendaraan yang mencoba berganti-ganti oli mesin untuk kendarannya.
Menurut salah seorang mekanik bengkel di Jogja, sering ganti oli mesin pada kendaraan itu tidak berhaya. Karena yang penting adalah setiap bulan ganti oli sekali dan perlu diperhatikan kadar kekentalan oli yang digunakan, dan itu harus disesuaikan dengan mesin kendaraannya. Misalnya mesin motor matic harus menggunakan oli matic, dan motor manual harus menggunakan oli manual.
Selain itu, faktor yang membedakan setiap oli adalah kualitasnya, jadi jika kita berganti merek oli maka kualitas oli yang berubah. Sedangkan hal tersebut tidak membahayakan mesin kendaraan selama oli tersebut adalah asli dan resmi dan bukan oli palsu.
Namun menurut Product Deputy Department Head PT Federal Karyatama, yakni Mardiani Indriastuti, bahwa semua oli dari merek-merek oli yang terkenal sebenarnya sudah bagus karena formulanya telah disesuaikan dengan standar yang telah ditetapkan. Namun masing-masing merek oli memiliki formula yang berbeda sesuai dengan keunggulan masing-masing. Jika sering gonta-ganti merek oli maka dikhawatirkan ada perbedaan senyawa yang dapat menimbulkan efek kurang bagus pada mesin kendaraan.
Jika bisa jangan sering ganti-ganti oli mesin kendaraan, namun jikapun ingin mencoba merek-merek oli yang lain sebaiknya lakukan flashing terlebih dahulu, yaitu dengan cara mengganti oli lama dengan merek oli yang baru kemudian hidupkan mesin dan di gas tinggi, lalu buang oli yang baru saja dimasukkan tersebut untuk memastikan sisa-sisa oli lama yang tercampur dengan oli terbaru dapat terbuang semua. Kemudian isi kembali oli yang baru.
Demikianlah artikel tentang berbahayakah jika sering ganti oli mesin kendaraan?, semoga bermanfaat dan mudah dipahami. Silahkan dibagikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar