Platina adalah komponen pada sistem pengapian yang fungsinya untuk memutus dan menghubungkan tegangan dari baterai atau aki ke kumparan primer pada koil. Platina ibarat saklar yang jika terhubung maka listrik akan mengalir ke kumparan primer pada koil dan jika putus maka suplai listrik ke kumparan primer akan terputus dan mengakibatkan terjadinya induksi diri. Yang membuka dan menutup platina adalah cam atau nok (secara manual), nok tersebut menekan tumit platina pada selang waktu yang telah disetel. Sebelum Guru Otomotif membahas bagaimana cara memeriksa platina sepeda motor, kita akan mengulas kembali bagaimana cara kerja platina sepeda motor.
Cara Kerja Platina Sepeda Motor
Cara kerja platina adalah sebagai berikut: ketika poros nok berputar, maka nok (berupa tonjolan) akan mendorong lengan platina sehingga kontak platina akan membuka (memutus aliran arus listrik), dan jika nok terus berputar sampai tonjolannya mengecil maka kontak platina akan menutup kembali (menghubungkan arus listrik). Begitu seterusnya selama poros nok terus berputar.
Ketika platina menutup, arus listrik akan mengalir ke rangkaian primer koil sehingga inti besi di dalam koil pengapian akan menjadi magnet (elektromagnetik). Dan ketika kontak platina membuka maka kemagnetan pada inti besi tersebut akan hilang secara tiba-tiba. Hilangnya kemagnetan secara tiba-tiba pada inti besi ini akan membangkitkan tegangan tinggi di kumparan sekunder. Lalu tegangan tinggi tersebut (antara 10.000-15.000 volt) akan disalurkan ke busi sehingga pada celah elektroda busi muncul loncatan bunga api untuk membakar campuran udara dan bahan bakar di dalam ruang bakar.
Permukaan kontak platina yang membuka dan menutup dan dilewati arus listrik dapat terbakar percikan api (seperti konsleting listrik), dan oleh karena itu platina harus diperiksa secara rutin dan bahkan diganti dalam waktu tertentu. Hal ini karena platina adalah komponen penting yang menentukan kualitas pengapian pada pengapian konvensional. Cara memeriksa platina harus memperhatikan hal-hal berkut ini:
Tahanan pada Kontak Platina
Adanya oksidasi atau kerak kotoran pada permukaan platina yang semakin lama semakin bertambah akan menyebabkan permukaan platina semakin kotor dan memperbesar tahanannya (karena adanya kerak kotoran), tahanan pada platina tersebut akan menghambat dan mengurangi aliran arus yang mengalir menuju rangkaian primer koil. Adanya kerak kotoran pada platina akan memperpendek umur pemakaiannya dan mengurangi kualitas pengapian pada sistem pengapian. Faktor-faktor yang menyebabkan tahanan pada kontak platina semakin bertambah diantaranya:
Adanya gemuk yang menempel di permukaan celah kontak platina. Jika gemuk tersebut melekat di kontak platina maka kontak platina akan semakin hangus karena loncatan bunga api sehingga menambah tahanan pada platina. Oleh karena itu ketika mengganti kontak platina perhatikan supaya oli maupun gemuk tidak menempel di celah kontak.
Bersihkan juga celah kontaknya ketika melakukan pemasangan, dan pastikan titik kontak tepat pada saat pemasangan, perhatikan gambar berikut ini:
Posisi kontak platina yang benar adalah gambar a. Sedangkan pada posisi kontak platina di gambar b, c dan d dapat mengakibatkan aliran arus yang mengalir ke rangkaian primer tidak optimal dan akan mempengaruhi besarnya induksi di koil pengapian.
Celah Tumit Ebonit
Ketika memeriksa platina sebaiknya beri gemuk pada tumit ebonit, hal ini bertujuan untuk menghindari keausan yang terlalu cepat. Jika tumit ebonit aus akan menyebabkan platina tidak dapat terbuka ketika cam berputar. Jika celah platina tidak terbuka maka tidak ada induksi yang berarti tidak ada pengapian pada busi sehingga mesin akan mati.
Setel Sudut Dwell dan Sudut Pengapian
Sudut dwell adalah sudut putar nok atau cam ketika platina mulai menutup sampai platina mulai membuka di tonjolan nok berikutnya. Sedangkan sudut pengapian yaitu sudut putar nok atau cam ketika platina mulai menutup sampai dengan platina mulai menutup kembali pada tonjolan nok berikutnya. Perhatikan gambar di bawah ini.
Jika sudut dwell terlalu besar akan menyebabkan percikan bunga api pada busi menjadi terlambat, putaran mesin menjadi kasar, dan sebagainya. Sedangkan jika sudut dwell terlalu kecil akan menyebabkan percikan bunga api menjadi lemah atau kecil, mesin menjadi overheating atau terlalu panas, dan sebagainya. Terkait sudut dwell sobat dapat membaca artikel cara menyetel celah platina yang tepat.
Demikianlah artikel tentang cara memeriksa platina pada sepeda motor, perhatikan hal-hal berikut ini, semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan kita. Salam Otomotif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar