Aki atau baterai pada kendaraan berfungsi untuk mensuplai listrik ke sistem-sistem pada kendaraan yang membutuhkan seperti sistem kelistrikan, starter, pengapian, dan lainnya. Baterai pada kendaraan biasanya ada dua jenis yaitu aki kering dan aki basah. Pada kendaraan-kendaraan keluaran terbaru lebih banyak yang menggunakan aki kering karena komponennya lebih kecil dari pada aki basah. Terlebih pada sepeda motor EFI dimana pompa bahan bakarnya bekerja secara elektronik dengan mendapatkan suplai listrik dari baterai. Sehingga sepeda motor yang menggunakan sistem injeksi akan terganggu kinerjanya jika baterai atau aki sepeda motornya tekor.
Aki atau baterai yang tekor apalagi rusak juga akan mengganggu sistem pengapian, pada kendaraan yang masih menggunakan sistem pengapian manual, dimana arus yang diterima koil pengapian akan lemah dan induksi diri yang dihasilkan juga lemah akibatnya percikan bunga api yang keluar pada busi menjadi lemah. Walaupun aki yang mati masih tetap dapat menghidupkan kendaraan karena suplai listrik langsung disalurkan dari sistem pengisian, namun lama kelamaan hal itu berbahaya dan membuat rusak kendaraan karena sistem pengisian tidak stabil dan dipengaruhi kecepatan kendaraan. Misalnya saja dalam kondisi baterai mati, sistem penenerangan (lampu kepala, lampu sein, lampu rem, lampu belakang) sepeda motor masih tetap menyala namun nyalanya akan redup jika kecepatan sepeda motor rendah atau pelan, dan akan terang pada kecepatan tinggi. Untuk itulah menjaga kesehatan aki atau baterai adalah penting dan tidak boleh disepelekan.
Lalu bagaimanakah cara merawat aki atau baterai kendaraan? ada perbedaan dalam perawatan antara aki basah dan aki kering. Tips yang akan Guru Otomotif bahas kali ini sangat mudah dan dapat sobat praktekkan sendiri di rumah. Baik langsung saja kita bahas satu persatu.
Tips Merawat Aki atau Baterai Basah Kendaraan
Sebelum kita bahas bagaimana cara merawatnya, kita akan berkenalan terlebih dahulu dengan jenis aki basah ini. Aki basah mungkin biasa sobat lihat karena aki jenis ini adalah model lama yang banyak digunakan pada sepeda motor maupun mobil. Dinamakan aki basah karena di dalam aki ini ada cairan Asam Sulfat (H2SO4). Cara merawat aki basahsangatlah mudah dimana sobat hanya perlu memeriksa cairan atau larutan asam sulfat tadi pada batas yang telah ditentukan.
Biasanya ada garis batas bawah dan batas atas yang menempel di bodi aki basah. Cairan asam sulfat pada aki basah tidak boleh kurang atau di bawah garis batas bawah (low) dan tidak boleh juga melebihi garis batas atas (full). Jika cairan aki basah ada di garis batas minimal maka segera isi atau menambah air aki tersebut yang dapat sobat beli di bengkel-bengkel. Karena jika air aki kurang dapat mengakibatkan suplai arus listrik juga kurang. Jika aki kering rusak cobalah untuk memperbaikinya dengan menggunakan bodrex, baca artikel tentang cara memperbaiki aki motor dengan bodrex dan puyer, memang unik tapi jika kerusakannnya tidak parah, dengan bodrex atau puyer tadi aki basah akan normal kembali.
Tips Merawat Aki Atau Baterai Kering Kendaraan
Aki kering ini sering disebut sebagai aki Maintenance Free Bateray yang berarti aki kering tersebut bebas isi ulang. Pada aki kering terdapat gel di dalamnya yang berfungsi untuk mengganti cairan asam sulfat pada aki basah. Gel pada aki kering bersifat sulit menguap dan bahkan seandainya menguap pun maka uapnya akan kembali ke dalam aki kering, maka dari itu aki kering tidak memerlukan penggantian atau isi ulang air aki sebagaimana pada aki basah.
Aki kering memiliki keunggulan yakni arus yang dihasilkan lebih besar dan lebih tahan lama. Sehingga aki kering ini banyak digunakan pada sepeda motor saat ini terutama sepeda motor yang telah menggunakan sistem EFI atau Injeksi. Namun aki kering tetap harus mendapatkan perawatan agar tahan lama dan awet bahkan hingga 5 tahun. Berikut ini adalah cara merawat aki kering pada kendaraan:
Panaskan kendaraan setiap hari
Tips pertama merawat aki kering adalah dengan memanaskan kendaraan setiap hari minima 5 sampai 10 menit terutama di pagi hari, memanaskan disini maksudnya adalah menyalakan kendaraan dalam putaran langsam. Dengan begitu kondisi aki akan tetap stabil karena ketika kendaraan menyala, sistem pengisian juga akan mengisi aki tersebut.
Berkendara pada kecepatan 60 km/jam dalam waktu 10-20 menit
Cara ini bertujuan untuk membuat pengisian aki dengan arus litrik yang full dan tidak setengah-setengah. Karena berdasarkan pengamatan, motor yang jarang dipakai atau hanya dipakai berkendara dalam kecepatan rendah akinya hanya dapat bertahan kurang lebih satu tahun sedangkan pada motor yang dipakai untuk berkendara dengan kecepatan tinggi walaupun hanya 10 menit aki kering tersebut akan bertahan sampai 5 tahun. Memang ini bukan patokan namun sobat dapat mencoba untuk bereksperimen tentang ini.
Jangan Gunakan Aksesoris Tambahan pada Kendaraan
Memakai aksesoris tambahan pada kendaraan seperti lampu jenis HID yang lebih terang atau klakson besar (melebihi standarnya) akan menyerap arus litrik yang besar dan akhirnya dapat memperpendek usia baterai atau aki kering.
Jangan gunakan starter elektrik jika kendaraan sulit hidup
Memaksakan untuk memakai starter elektrik yang terus menerus sementara motor tidak mau hidup akan membuat aki kering cepat habis, karena idealnya menekan starter elektrik adalah 5 detik saja. Jika lebih 5 detik dan motor tidak mau hidup maka sebaiknya stop dan hentikan, lalu tunggu jeda 5 detik lagi barulah mulai pencet lagi starter elektriknya.
Periksa kabel-kabel terminal
Dalam perawatan rutin lakukan pemeriksaan kabel yang menghubungkan aki, dan periksa juga terminal sambungannya agar kondisinya bersih, karena jika pada sambungan terminal aki kotor berkarat akan menambah hambatan yang dapat menyebabkan arus listrik yang disuplai akan mengecil karena terhambat oleh karat atau kotoran pada sambungan. Lalu periksa juga mur atau baut sambungan dan pastikan terpasang dengan kencang, agar terminal aki tidak keropos.
Itulah tips merawat aki kering dan aki basah agar tahan lama, semoga bermanfaat dan dapat kita praktekkan sendiri di rumah.