Hemat pangkal kaya, itulah sepenggal kalimat yang sering kita dengar ketika SD. Begitupun dengan para pemilik kendaraan yang menginginkan agar kendaraannya hemat bahan bakar, sehingga dapat mengurangi pengeluaran uang yang digunakan untuk membeli bahan bakar.
Saat ini banyak kendaraan yang dirancang agar lebih hemat dalam penggunaan bahan bakarnya, seperti sepeda motor yang telah menggunakan sistem EFI atau injeksi, begitupun pada mobil. Bahkan telah muncul mobil-mobil hybrid atau mobil listrik yang sama sekali tidak menggunakan bahan bakar. Namun kendaraan-kendaraan tersebut harganya masih melangit sehingga sedikit yang dapat membelinya, ditambah fasilitas di negara kita yang belum mendukung untuk penggunaan mobil listrik sehingga kita terpaksa memilih alternatif lain untuk dapat menghemat bahan bakar, yaitu dengan menggunakan beragam teknologi penghemat bahan bakar yang saat ini banyak dijual dipasaran.
Munculnya beragam alat penghemat bahan bakar disatu sisi menguntungkan pemilik kendaraan pada umumnya, karena dengan begitu kita tidak perlu membeli kendaraan canggih nan mahal untuk mendapatkan kendaraan yang irit. Namun dengan adanya banyak alat penghemat bahan bakar kadang membuat kita bingung mana yang perlu kita pakai dan benar-benar berfungsi dalam menghemat bahan bakar. Beberapa alat penghemat bahan bakar yang beredar di pasaran seperti yang menggunakan magnet yang dipasang pada saluran bahan bakar, ada yang menggunakan cairan khusus yang dicampur di dalam tangki dengan bahan bakar. Dan keduanya memiliki fungsi yang sama, yaitu untuk memaksimalkan proses pembakaran di dalam ruang bakar silinder, sehingga output mesin menjadi optimal dengan kata lain tidak ada campuran bahan bakar yang terbuang, disinilah dapat dikatakan kendaraan tersebut irit atau hemat bahan bakar, karena semua bahan bakarnya dapat dibakar habis dan menghasilkan energi yang optimal tanpa ada yang terbuang. Kita akan mengenal kedua penghemat bahan bakar ini.
Alat Penghemat Bahan Bakar Magnet
Alat penghemat bahan bakar dengan magnet ini biasanya dipasang di saluran bahan bakar. Ada dua cara pemasangan alat penghemat bahan bakar dengan magnet ini, cara pertama dipasang di sisi luar pada saluran bahan bakar.
Pemasangan cara pertama ini relatif aman karena tidak mengubah selang bahan bakar. Adapun cara yang kedua adalah dengan memutus saluran bahan bakar, kemudian mengalihkan bahan bakar supaya masuk ke dalam alat tersebut dengan melewatinya. Pemasangan cara kedua ini lebih beresiko karena harus memutus dan menyambungkan selang bahan bakar, selain itu dibutuhkan selang tambahan untuk menyambungnya ke alat penghemat bahan bakar. Cara ini juga beresiko terjadi kebocoran pada sambungan selang bahan bakar.
Penghemat Bahan Bakar dengan Cairan
Sedangkan alat yang kedua dalam menghemat bahan bakar yaitu dengan menggunakan cairan tambahan yang dicampur dengan bahan bakar pada tangki bahan bakar.
Cairan aditif ini kurang baik pada saluran bahan bakar maupun ruang bakar karena mengandung bahan kimia yang akan menghasilkan unsur logam. Dampak yang mungkin terjadi adalah tersumbatnya lubang injektor bagi kendaraan yang telah menggunakan sistem EFI serta munculnya kerak pada ruang bakar di dalam silinder. Karena itu bagi yang tertarik dengan penghemat bahan bakar yang menggunakan cairan tambahan perhatikan komposisinya apakah mengandung atau dapat menghasilkan senyawa logam atau tidak. Jika tidak maka aman digunakan.
Demikianlah artikel tentang mengenal alat-alat penghemat bahan bakar kendaraan, adakah dari sobat yang pernah menggunakan atau sedang menggunakan kedua alat penghemat bahan bakar tersebut? mungkin bisa disharingkan melalui komentar di bawah ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar