Pernah kah sobat mendengar tentang sistem choke breaker? Choke breaker ini juga merupakan salah satu sistem yang fungsinya untuk mengoptimalkan sistem pemasukan campuran bahan bakar dan udara dalam kondisi-kondisi yang khusus. Prinsip kerja dari sistem choke breaker yaitu ketika mesin dihidupkan, katup choke akan dibuka oleh bimetal coil secara gradual sehingga campuran bahan bakar dan udara menjadi tidak terlalu kaya. Choke breaker membantu membuka katup choke beberapa derajat ketika suhu udara masih dingin. Ada dua jenis choke breaker, yaitu choke breaker jenis satu step dan choke breaker dua step. Komponen choke breaker sistem pada kendaraan dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Cara Kerja Sistem Choke Breaker (CB)
Cara kerja choke breaker pada dua kondisi yaitu ketika temperatur mesin dingin dan ketika temperatur mesin panas. Ketika temperatur dingin, dan pada saat mesin dihidupkan, vakum pada intake manifold akan menggerakkan diafragma A melalui jet. Sehingga menyebabkan diafragma A membuka katup choke untuk step pertama.
Dan ketika temperatur pendingin semakin meningkat, TVSV akan membuka sehingga vakum akan bekerja pada diafragma B. Sehingga mengakibatkan katup choke kembali membuka pada step kedua.
Cara kerja sistem choke breaker di atas dapat diringkas dalam tabel berikut ini:
Suhu di Saringan Udara | TVSV | Diafragma A | Diafragma B | Tuas Penarik Choke |
di bawah 7 o C | terbuka (L-J) | tertarik | tidak tertarik | sedikit |
di atas 17 o C | terbuka (K-L) | tertarik | tertarik | banyak |
Nah demikianlah cara kerja dari Sistem Choke Breaker (CB). Selain choke breaker ada sistem yang lain yang secara konsep sama yaitu untuk embuka katup choke, sistem tersebut adalah choke opener (COP) system. Demikianlah artikel tentang fungsi dan cara kerja sistem choke breaker (CB) pada kendaraan, semoga bermanfaat dan silahkan dibagikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar