AC atau air conditioner sekarang ini mungkin bukan barang mewah lagi, karena hampir semua mobil yang beredar telah dilengkapi dengan sistem AC untuk memanjakan penumpangnya. Namun terkadang AC pada mobil tidak dapat berfungsi dengan baik, bisa jadi karena kurang perawatan maupun karena memang terjadi kerusakan pada komponennya baik yang disebabkan oleh kesalahan penggunaan maupun hal lain. Oleh karena itu AC mobil perlu mendapatkan perawatan khusus. Dan selain itu kita juga harus mengetahui gejala-gejala yang terjadi pada AC mobil tersebut serta apa penyebabnya, dengan begitu kita dapat langsung menindaklanjutinya jika terjadi kerusakan atau gejala kerusakan. Pada artikel ini Guu Omotif akan membahas apa saja gejala-gejala yang biasa terjadi pada AC mobil dan penyebabnya. Berikut ini bebeberapa gejala yang biasa terjadi pada AC mobil:
Bau Busuk Pada AC Mobil
Pasti sobat pernah mengalami atau mencium bau tidak sedap pada AC mobil, bau busuk pada AC mobil disebabkan karena bakteri, jamur, dan mikro organisme yang menumpuk di sekitar kisi-kisi AC pada dashboard. Untuk menghilangkan bau tersebut bersihkan bakteri dengan anti bakterial treatments. Ketika jamur bersih maka udara yang dihembuskan blower pun akan segar kembali.
AC Kurang Dingin
AC yang menjadi kurang dingin dapat disebabkan karena ada kebocoran refrigerant. Cobalah untuk memeriksa bagian saluran pipanya, evaporator, dan juga kondensor. Jika menemukan adanya cairan atau kotoran bisa jadi itu berasal dari refrigerant AC yang bocor. Akibatnya AC mobil mengalami gangguan berupa pendinginan yang tidak bekerja secara maksimal. Hal yang sama juga bisa terjadi pada kondensor dan evaporator. Jika kedua komponen tersebut tiba-tiba mengeluarkan gas bewarna putih, maka hal itu pertanda evaporatornya mengalami kebocoran.
Dan jika hal tersebut terjadi ketika mobil sedang dijalankan, sebaiknya langsung buka jendela kemudian berhenti atau keluar dari mobil hingga AC selesai diperbaiki. Jika terjadi kebocoran pada evaporator terutama pada pipa evaporator (karena korosi), maka tidak dapat dilas karena bahannya terbuat dari alumunium.
Supaya evaporator AC mobil dapat bertahan lama, maka biasakanlah untuk membersihkan saringan udara dan juga selang karet pada pembuangan airnya. Atau pindahkan ujung selang sehingga tidak bersinggungan dengan pipa knalpot.
Penyebab lain dari AC tidak dingin adalah karena kompresor sudah rusak atau magnetic clutchnya tidak bekerja dengan baik. Kompresor yang rusak biasanya didahului dengan bunyi ‘koklok’. Dan walaupun refrigerant sudah diisi namun AC tetap tidak akan dingin.
Selain itu refrigerant yang jumlahnya berkurang atau berlebihan juga bisa menjadi penyebab AC mobil tidak dingin. Dan untuk mengetahui apakah isi refrigerant kurang atau berlebihan dapat dilihat dari gelembung udara di sight glass (kaca pengintai) yang terletak di bagian atas tabung receiver dryer. Jika isi refrigerant berlebihan maka pada sight glass akan nambah jernih tanpa ada gelembung udara. Dan untuk memastikannya apakah normal atau tidak dari jumlah refrigerant maka dapat dipastikan dengan alat pengukur tekanan.
Sehingga jika AC kurang dingin sebaiknya segera di serviskan, karena selain pemeriksaan menyeluruh pada saluran untuk menutup kebocoran juga dapat dilakukan penggantian refrigerant untuk mengatasi AC kurang dingin ini.
Dihidupkan Sepanjang Tahun Lebih Baik
AC yang dihidupkan secara terus menerus sepanjang tahun justru lebih sehat, karena akan mendorong refrigerant untuk terus bersirkulasi. Refrigerant yang dipakai mengandung pelumas yang dapat melumasi seluruh sistem dan mencegah kebocoran. Dan yang paling penting adalah pelumas pada refrigerant akan melumasi dan merawat kompresor. Juga akan menjaga seal dan pipa tetap lembab, sehingga terjaga dari resiko retak karena kering yang dapat berujung pada kebocoran sistem.
Bunyi Aneh Pada AC yang Tidak Boleh Diabaikan
Jika muncul suara aneh yang tidak biasa pada AC yang mana sebelumnya tidak ada, maka sangat disarankan untuk segera mungkin mendatangi bengkel AC untuk diperiksa. Adanya suara aneh pada AC adalah gejala awal atau indikasi adanya kerusakan pada kompresor. Kompresor merupakan komponen AC yang paling mahal dalam sistem AC. Jika bearing pada kompresor pecah maka berarti komponen lain akan terkontaminasi partikel logam itu. Sistem harus dikuras dan diganti kompresornya serta komponen lain, dan tentu ini sangat mahal.
Tetesan Air di Bawah Mobil
Jika ada tetesan air pada bagian bawah mobil, maka jangan terkejut karena hal itu normal saja. Tetesan air tersebut berasal dari evaporator. Evaporator memiliki pipa yang memungkinkan evaporator mengalirkan air keluar mobil. Terkadang pipa ini tersumbat atau patah sehingga evaporator tidak dapat mengalirkan air ke luar mobil dan justruk ke dalam kabin. Masalah ini dapat diatasi dengan mudah.
Servis Berkala Walaupun Tidak Ada Masalah
Seperti halnya sistem yang lain pada kendaraan, sistem AC juga perlu diperiksa secara rutin. Kompresor perlu mendapatkan pelumas, kemudian filter perlu dibersihkan dari kotoran dan kelembapan. Jika filter kotor, maka kinerja sistem AC akan terganggu dan dapat membuat sistem AC tidak bekerja sama sekali. Gas refrigerant pada umumnya diganti tiap empat tahun setelah mobil dibuat kemudian dua sampai tiga tahun sekali setelah itu. Dengan perawatan secara rutin atau berkala pada sistem AC maka akan menjaga kompresor bekerja secara sempurna dan demikian pula untuk komponen komponen lainnya. Perawatan rutin adalah investasi jangka panjang sekaligus akan menjamin AC tetap nyaman.
Demikianlah artikel tentang Gejala-Gejala yang Sering Terjadi Pada AC Mobil, Penyebabnya Dan Tips Memperbaikinya, semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita tentang sistem AC.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar