Sistem AC pada kendaraan berfungsi untuk mengkondisikan udara di dalam kabin mobil. Dengan adanya pengondisi udara, akan menambah kenyamanan pengemudi maupun penumpang. Misalnya ketika kondisi udara luar sangat panas terlebih jalanan macet, maka udara di dalam kabin mobil dapat didinginkan. Contoh lainnya ketika sedang berkendara dalam kondisi hujan deras, biasanya jika kaca ditutup maka kaca bagian dalam kabin akan muncul embun atau uap air sehingga dapat mengganggu pandangan si pengemudi. Hal ini karena udara luar lebih dingin dari pada udara di dalam kabin, sebagaimana gelas yang berisi es mengeluarkan embun di bagian luar gelasnya karena udara di dalam gelas lebih dingin dari pada udara diluar gelas. Nah dengan adanya sistem AC maka udara di dalam kabin dapat dikondisikan sesuai dengan udara luar sehingga kaca bagian dalam kabin tidak mengeluarkan embun.
Pada artikel sebelumnya Guru Otomotif sudah membahas cara kerja dan sirkulasi freon AC pada sistem AC kendaraan. Melanjutkan postingan tersebut, pada artikel ini Guru Otomotif akan membahas komponen-komponen sistem AC dan fungsinya serta cara kerjanya. Berikut ini masing-masing komponen tersebut:
Kompresor AC
Kompresor berfungsi untuk memompa freon atau refrigerant yang berbentuk gas atau uap freon agar tekanan dan temperaturnya meningkat.
Ada beberapa macam atau tipe kompresor, yaitu tipe bolak balik (recipocal type) dan tipe putaran (rotary tipe). Tipe bolak balik terdiri dari tiga macam yaitu tipe crank, tipe swash plate, dan tipe wobble plate. Sedangkan tipe putaran terdiri dari dua macam yaitu tipe scroll dan tipe vane. Kelima jenis kompresor AC tersebut masing-masingnya akan dibahas dalam artikel tersendiri. Dan pada artikel ini Guru Otomotif akan bahas salah satu jenis kompresor tersebut yaitu tipe crank. Detail komponen kompresor AC tipe crank dapat sobat lihat pada gambar di bawah ini.
Dari gambar di atas dapat kita lihat bahwa kompresor tipe crank memiliki konstruksi yang hampir sama dengan mesin pada sepeda motor dimana kompresor tersebut memiliki piston, poros engkol, katup hisap, katup buang, dan lainnya.
Cara kerja kompresor AC tipe crankadalah sebagai berikut: ketika piston bergerak turun ke titik mati bawah, maka refrigerant (dari evaporator) masuk melalui katup hisap ke dalam ruang silinder. Dan ketika piston bergerak naik ke titik mati atas, maka refrigeran keluar melalui katup buang menuju ke kondensor. Refrigerant yang telah dikompresi di dalam kompresor tersebut tekanannya naik dari 2,1 kg/cm2 menjadi 15 kg/cm2 dan temperaturnya juga naik dari 0 derajat menjadi 70 derajat celcius.
Kondensor AC
Kondensor berfungsi untuk meyerap panas pada freon atau refrigerant yang telah dikompresikan kompresor dan mengubah refrigerant yang semula berbentuk gas menjadi cair (didinginkan). Komponen kondensor adalah sebagai berikut:
Kondensor memiliki bentuk berliku-liku, hal ini bertujuan untuk memudahkan pelepasan panas pada refrigerant. Dan proses pelepasan panas ini dipermudah oleh adanya aliran udara baik dari gerakan mobil itu sendiri ataupun dari hisapan kipas yang letaknya di belakang kondensor. semakin baik pelepasan panas oleh kondensor maka semakin baik pula pendinginan yang dilakukan oleh evaporator.
Cara kerja kondensor AC adalah sebagai berikut: refrigerant masuk ke dalam kondensor dengan tekanan yang masih tinggi dan suhunya juga tinggi yaitu 70-80 derajat celcius. Kemudian refrigerant mengalir melalui sirip-sirip kondensor yang bentuknya berliku-liku, udara mengalir karena hisapan kipas kondensor maupun karena mobil tersebut bergerak. Dengan demikian panas yang ada di refrigerant dapat didinginkan. Dan di ujung pipa keluar kondensor, refrigerant berubah bentuk yang semula berupa gas atau uap menjadi cair dengan suhu yang telah turun yaitu 57 derajat celcius.
Receiver Dryer
Receiver dryer berfungsi untuk menampung refrigerant cair untuk sementara, selain itu receiver dryer juga berfungsi untuk menyaring uap air serta kotoran yang dapat merugikan siklus refrigerant. Detail komponen receiver dryer dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Sight glass pada receiver dryer berfungsi untuk melihat aliran refrigerant, jika tidak terlihat gelembung-gelembung ketika sistem AC dihidupkan maka berarti refrigerant telah habis. Desiccan dan filter berfungsi untuk menyaring kotoran dan uap air yang dapat menimbulkan karat atau pembekuan refrigerant terutama pada katup ekspansi yang mana hal tersebut dapat mengganggu siklus refrigerant.
Cara kerja receiver dryer adalah sebagai berikut: refrigerant dari kondensor masuk ke receiver dryer melalui lubang masuk, kemudian ke dryer, ke desiccant, dan ke filter. Kemudian refrigerant naik dan keluar melalui lubang keluar untuk selanjutnya menuju ke katup ekspansi.
Katup Ekspansi (Expansion Valve)
Katup ekspansi berfungsi untuk mengabutkan refrigerant ke dalam evaporator, hal ini agar refrigerant cair dapat berubah bentuk menjadi gas atau uap freon. Detail komponen dari katup ekspansi dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Temperatur probe atau heat sensitizing probe berfungsi untuk mendeteksi temperatur udara (sensor suhu udara). Karena katup ekspansi berfungsi untuk mengabutkan refrigerant, maka lubang keluar pada katup ekspansi ini dibuat lebih kecil konstan atau dapat diatur melalui katup yang pengaturannya dikontrol oleh perubahan suhu udara yang dideteksi oleh sensor panas (heat sensitizing probe).
Evaporator AC
Evaporator berfungsi untuk menyerap panas udara yang berada disekitar evaporator, yang menyerap panas udara tersebut adalah refrigerant yang berbentuk gas. Detail komponen dari evaporator dapat dilihat pada gambar berikut:
Evaporator berbentuk seperti kondensor yang memiliki kisi-kisi. Cara kerja evaporator AC adalah sebagai berikut: refrigerant pada evaporator sudah berbentuk gas karena dikabutkan oleh katup ekspansi sebelumnya, hal tersebut mengakibatkan terjadi penyerapan panas pada udara sekitar evaporator, atau udara yang melewati kisi-kisi evaporator panasnya akan terserap sehingga udara tersebut menjadi dingin. Selanjutnya melalui blower, udara dingin tersebut dihembuskan ke ruang kabin mobil.
Blower AC
Blower AC berbentuk seperti kipas, blower AC berfungsi untuk menghembuskan atau mengalirkan udara yang berada di sekitar evaporator. Dimana udara tersebut telah diserap panasnya oleh evaporator. Sehingga udara yang dihembuskan oleh blower adalah udara dingin. Dengan demkian maka ruang kabin mobil menjadi dingin. Letak blower biasanya berdekatan dengan evaporator (di belakang evaporator).
Pada kendaraan yang lebih besar, seperti mini bus atau bus, jumlah blower lebih banyak bahkan pada bus ada yang tiap kursi memiliki blower sendiri. Blower AC dapat dikontrol putarannya, bisa lambat, sedang, dan cepat. Pengontrolan blower melalui sebuah saklar potensio. Dengan demikian maka pengemudi atau penumpang dapat mengontrol seberapa dinginnya udara yang dibutuhkan.
Letak blower AC bermacam-macam, ada yang terletak di dashboard dan di kabin bagian atas, ada yang di kabin bagian bawah, bahkan ada yang di kabin bagian belakang. Hal ini tergantung dari metode sirkulasi udara di dalam kabin yang digunakan.
Demikianlah artikel tentang komponen-komponen sistem ac dan fungsi serta cara kerjanya, semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan kita tentang sistem AC pada kendaraan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar