Cara kerja sistem pengapian konvensional DC pada sepeda motor – Cara kerja sistem pengapian konvensional sebetulnya sama baik pada pengapian AC maupun pada pengapian DC. Yang membedakan hanyalah pada sumber tegangannya, jika pada sistem pengapian AC sumber tegangannya adalah alternator, maka pada sistem pengapian DC sumber tegangannya adalah baterai. Untuk cara kerja sistem pengapian AC sobat Guru Otomotif dapat membacanya pada artikel cara kerja sistem pengapian konvensional magnet pada sepeda motor. Berikut ini cara kerja sistem pengapian DC sepeda motor:
Ketika Kunci Kontak OFF
Pada saat kunci kontak OFF, hubungan sumber tegangan (batterai) dengan rangkaian sistem pengapian masih terputus, sehingga tidak ada arus yang mengalir dan motor tidak dapat dihidupkan.
Ketika Kunci Kontak ON
Pada saat kunci kontak ON dan kontak platina dalam posisi menutup (posisi cam tidak menekan kontak platina), maka arus dari baterai akan mengalir ke kunci kontak, ke kumparan primer koil pengapian, ke kontak platina, dan ke massa. Akibatnya pada kumparan primer koil pengapian terjadi kemagnetan.
Ketika kontak platina mulai membuka, maka nok mulai menekan kontak platina dan kontak platina akan membuka. Arus primer yang mengalir ke massa menjadi terputus karena kontak platina membuka. Hal ini berakibat kemagnetan pada kumparan primer koil menjadi hilang. Pada saat yang sama, kondensor atau kapasitor akan menyerap arus yang diputus oleh kontak platina agar pemutusan arus primer akan menjadi lebih cepat dan sempurna (tanpa ada loncatan bunga api di kontak platina).
Hilangnya kemagetan pada kumparan primer koil pengapian akan menyebabkan munculnya induksi tegangan yang sangat tinggi, yaitu sekitar 10.000 volt pada kumparan sekunder koil pengapian untuk selanjutnya diteruskan ke busi. Di busi tegangan tinggi tersebut diubah menjadi percikan bunga api oleh kedua elektroda busi. Percikan bunga api inilah yang digunakan untuk membakar campuran bahan bakar dan udara di dalam ruang bakar.
Demikianlah artikel tentang cara kerja sistem pengapian konvensional DC pada sepeda motor, semoga mudah dipahami dan bermanfaat. Silahkan dibagikan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar