Minggu, 09 Juli 2017

Tips Cara Mudah Troubelshoot Atau Diagnosis Motor EFI Atau Injeksi

Tips cara mudah troubelshoot atau diagnosis motor EFI atau injeksi  - Motor EFI memiliki cara kerja yang kompleks dimana pengaturan jumlah bahan bakarnya dilakukan oleh komputer. Motor EFI tidak sama dengan motor karburator pada umumnya, oleh karena itu perawatan yang harus dilakukan mesin EFI pun berbeda dengan mesin konvensional yang menggunakan karburator. Terkait teori cara kerja mesin EFI, Guru Otomotif telah membahasnya pada artikel cara kerja mesin EFI sepeda motor. Dan kali ini Guru Otomotif akan membahas tips cara mudah trobelshoot motor EFI yang dapat sobat lakukan sendiri di rumah. Karena jumlah pemilik kendaraan EFI saat ini  semakin bertambah seiring banyaknya pabrikan sepeda motor yang mengeluarkan produk sepeda motor berteknologi injeksi ini. Maka dari itu penting untuk mengetahui dasar-dasar dalam mendiagnosis atau troubelshoot mesin EFI agar ketika sepeda motor EFI yang kita gunakan terjadi kerusakan, kita dapat melakukan langkah-langkah perbaikan atau minimal pertolongan pertama sebelum kendaraan dibawa ke bengkel. Berikut ini langah-langkah prosedur pendiagnosisan motor EFI.

Letakkan Sepeda Motor Pada Standar Utama. Kemudian putar kunci kontak pada posisi ON, maka malfunction Indikator Lamp (MIL) akan berkedip. Malfunction Indicator Lamp (MIL) atau lampu indikator kerusakan ini akan berkedip ketika kunci kontak di ON kan atau pada putaran mesin di bawah 2000 rpm. Dan pada kondisi yang lain, MIL akan hidup atau tetap menyala. Jika MIL berkedip maka catatlah berapa kedipan dari lampu indikator tersebut untuk selanjutnya akan dicari penyebabnya. 


Sedangkan jika MIL tidak menyala atau tidak berkedip, maka sistem EFI dalam kondisi normal. Dan untuk membaca memori EFI untuk menganalisis data kerusakan, maka lakukanlah langkah-langkah berikut ini:
Untuk membaca data kerusakan EFI yang telah disimpan, maka putarlah kunci kontak pada posisi OFF.
Lepaskan kover utama sepeda motor bagian depan.
Lepas penutup konektor dari data link connector (DLC) atau sambungan data konektor seperti pada gambar berikut ini:

Lalu hubungkan spesial tools ke data link conector tersebut. Lihat gambar berikut ini:

Putar kunci kontak pada posisi ON.
Sampai di sini, jika ECM tidak menyimpan data memori pendiagnosa sendiri, maka MIL akan menyala atau berkedip terus pada saat kunci kontak diputar ke posisi ON.
Kemudian catat berapa kali lampu indikator MIL berkedip dan tentukan penyebab kerusakan tersebut.

Pada sistem EFI, MIL menunjukkan kode-kode kerusakan pada mesin EFI sepeda motor. jumlah kedipannya adalah antara 0 sampai dengan 54. Ada dua jenis kedipan pada MIL tersebut yaitu kedipan pendek yaitu 0,3 detik dan kedipan panjang 1,3 detik. Jika terjadi satu kali kedipan panjang, dan ada dua kali kedipan pendek, maka arti kode tersebut adalah 12. Karena satu kedipan panjang setara dengan 10, sedangkan kedipan pendek adalah 1.
Sedangkan untuk contoh kerusakan-kerusakan pada diagnosis atau troubelshooting sepeda motor EFI dapat sobat lihat pada artikel tentang contoh kerusakan pada sepeda motor EFI dan penyebabnya. Dengan mengetahui cara troubelshooting mesin EFI sepeda motor ini diharapkan kita dapat melakukan perbaikan sendiri sepeda motor EFI. Demikianlah artikel tentang tips cara mudah troubelshoot atau diagnosis motor EFI atau injeksi, semoga bermanfaat dan silahkan dishare. 

Sabtu, 08 Juli 2017

Jumlah Kumparan Pada Koil Pengapian Sepeda Motor

Jumlah Kumparan Pada Koil Pengapian Sepeda MotorKoil pengapian adalah komponen pada sistem pengapian yang berfungsi untuk menaikkan tegangan yang diterima dari baterai atau alternator (tergantung apakah jenis pengapiannya adalah pengapian AC ataukah pengapian DC), yang kemudian tegangan tersebut dinaikkan menjadi tegangan tinggi yang diperlukan oleh busi untuk proses pembakaran campuran bahan bakar dan udara di dalam ruang bakar. Bisa dibayangkan jika kerja koil pengapian ini mengalami kendala atau masalah, maka koil pengapian tidak dapat menaikkan tegangan dari sumber tegangan, akibatnya tidak ada tegangan tinggi pada busi dan busipun tidak dapat memercikkan bunga api, sehingga kendaraan menjadi mati karena tidak ada pembakaran campuran bahan bakar dan udara. Dari sini kita dapat menganalisis juga bahwa penyebab busi mati tidak selalu busi itu sendiri, artinya ketika kita memeriksa sepeda motor kita mati lalu setelah dicek ternyata busi mati, maka belum tentu businya yang rusak, bisa jadi koil pengapianlah yang bermasalah. Atau sobat dapat meruntutnya dari busi hingga baterai (periksa seluruh sistem pengapian sepeda motor). Kembali ke topik pembahasan, berkaitan dengan koil pengapian, banyak dari kita yang belum tahu bahwa koil pengapian “hanya berisi” beberapa kumparan yang dililitkan pada sebatang besi. Namun tahukah berapa jumlah kali lilitan pada kumparan koil tersebut? nah kali ini Guru Otomotif akan membahasnya.
Namun belelum Guru Otomotif membahas kumparan pada koil, terlebih dahulu kita pelajari komponen-komponen pada koil pengapian berikut ini.

Komponen Koil Pengapian Sepeda Motor

Komponen koil pengapian (ignition coil) pada sepeda motor yaitu ada bodi koil yang juga berfungsi sebagai massa, ada kabel tegangan tinggi yang menuju busi, kabel dari kontak platina, kumparan primer, inti plat besi, dan kumparan sekunder. Gambar komponen koil pengapian dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Di dalam kumparan koil pengapian tersebut terdapat dua jenis kumparan, yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder yang dililitkan pada tumpukan plat besi tipis. Antara kumparan primer dan kumparan sekunder memiliki diameter kawat dan jumlah lilitan yang berbeda.

Kumparan Primer

Pada kumparan primer memiliki diameter kawat antara 0,6 - 0,9 mm dengan jumlah lilitan antara 200 – 400 kali lilitan. Lilitan 200 – 400 adalah jumlah yang tidak sedikit, bisa dibayangkan jika sobat Guru Otomotif membuatnya sendiri, berapa waktu yang dibutuhkan untuk membuat lilitan sebanyak itu? Namun jangan kaget karena masih ada lilitan sekunder yang jumlahnya lebih fantastis.

Kumparan Sekunder

Pada lilitan sekunder memiliki diameter kawat 0,05 – 0,08 mm, yakni lebih kecil dari pada diameter kawat pada kumparan primer. Hal ini dikarenakan jumlah lilitan pada kumparan sekunder lebih banyak. Jumlah lilitan pada kumparan sekunder sebanyak 2000 – 15.000 kali lilitan, banyak sekali bukan. Kira-kira berapa waktu yang diperlukan bagi sobat Guru Otomotif seandainya membuat sendiri lilitan sekunder tersebut?

Karena adanya perbedaan jumlah gulungan atau lilitan pada kumparan primer dan kumparan sekunder tersebut, maka kumparan sekunder akan terinduksi dengan cara mengalirkan arus listrik secara terputus-putus (terhubung dan terputus) pada kumparan primernya, sehingga pada kumparan primer akan muncul dan hilang kemagnetannya secara tiba-tiba dan berulang-ulang. Dengan demikian terjadi induksi pada kumparan sekunder dan timbul tegangan tinggi sebesar 10.000 – 15.000 volt. Itulah prinsip dasar koil pengapian pada sepeda motor. Dan jika sobat Guru Otomotif pernah bermain tamiya, pada dinamo tamiya  juga ada lilitannya yang biasanya ditambah jika ingin menambah power atau tenaga pada tamiya tersebut, prinsipnya hampir sama.

Demikianlah artikel tentang jumlah kumparan pada koil pengapian sepeda motor, semoga dapat mudah dipahami dan bermanfaat. Silahkan disebarkan.

Minggu, 02 Juli 2017

Cara Setel Servo Atau Boster Rem Pada Mobil

Cara setel servo atau boster rem pada mobil – Servo atau booster rem adalah komponen pada rem yang berfungsi untuk meringankan pengereman dengan cara memberi tekanan pada master rem. Dengan adanya boster rem atau servo maka ketika pedal rem diinjak atau ketika melakukan pengereman menjadi lebih ringan. Dan jika pada sistem rem tidak ada servo atau boster rem maka dalam pengereman akan terasa keras dan kurang pakem. Boster rem atau servo bekerja dengan cara memanfaatkan kevakuman dari intake manifold  pada mesin bensin, sedangkan pada mesin diesel boster rem memanfaatkan kevakuman yang dihasilkan oleh blower yang ada pada dinamo pengisian.  Untuk lebih jelasnya berkaitan dengan cara kerja boster rem mobil, silahkan lihat artikel Guru Otomotif sebelumnya tentang cara kerja booster rem atau servo mobil.

Tanda-tanda atau gejala booster rem mengalami kerusakan diantaranya adalah pedal rem terasa keras ketika diinjak atau ketika dilakukan pengereman, sehingga pengereman tidak maksimal. Selain itu jika seal booster mengalami kebocoran maka akan muncul bunyi desis udara ketika mobil dalam keadaan hidup, baik pada saat rem diinjak maupun saat rem tidak diinjak. Nah mobil sobat mengalami gejala atau tanda-tanda tersebut, maka segera lakukan pemeriksaan pada boster rem atau servo, dan jika kerusakannya berupa seal yang bocor langkah perbaikannya adalah dengan mengganti seal boster tersebut. Selain itu cara perbaikan dari gejala-gejala di atas adalah dengan melakukan penyetelan pada boster rem atau servo mobil. Dan jika tidak dilakukan penyetelan boster rem maka rem bisa macet.

Cara Menyetel Servo Atau Boster Rem
Lalu bagaimana cara menyetel servo atau boster rem pada mobil? Sangat mudah, yakni dengan cara mengatur panjang pendek as pendorong. Setel as pendorong tersebut hingga pas, tidak terlalu renggang dan tidak mendorong master rem. Letak dari as pendorong dapat sobat lihat pada gambar berikut ini:


Selain as pendorong bagian depan, setel juga as pendorong bagian belakang servo, jika masih bingung ini gambar letak as pendorong bagian belakang.


Silahkan atur as pendorong tersebut dengan tangan atau dengan kunci pas, jika sudah lakukan pengujian pengereman dengan cara mengangkat roda ban mobil menggunakan dongkrak, putar roda mobil dan lakukan pengereman sampai rem dapat bekerja dengan baik. Demikian artikel tentang  cara setel servo atau boster rem pada mobil semoga bermanfaat, silahkan dishare