Selasa, 27 September 2016

Cara Kerja Sistem Pengisian Konvensional Pada Kendaraan

Sistem pengisian konvensional adalah sistem pengisian yang pengaturan output alternatornya dilakukan dengan regulator model konvensional (tipe kontak poin) dan bekerja berdasarkan medan magnet pada kumparan regulator untuk mengatur arus listrik yang mengalir menuju kumparan rotor, sehingga kuat lemahnya medan magnet pada kumparan rotor tersebut dapat diatur sesuai dengan kebutuhan.

Komponen-Komponen Sistem Pengisian Konvensional

Komponen sistem pengisian konvensional terdiri dari beberapa komponen utama, yaitu baterai, alternator, regulator, kunci kontak, dan kabel-kabel. Komponen-komponen sistem pengisian tersebut saling berhubungan dan membentuk rangkaian sebagai berikut:


Adapun penjelasan lebih detail berkaitan dengan komponen-komponen sistem pengisian di atas dapat sobat lihat pada artikel Guru Otomotif sebelumnya yaitu komponen-komponen sistem pengisian konvensional dan fungsi serta cara kerjanya. Baik kita lanjutkan pembahasannya tentang cara kerja sistem pengisian konvensional.

Cara Kerja Sistem Pengisian Konvensional

Sistem pengisian dalam menghasilkan tegangan tidak lepas dari tiga hal berikut ini: adanya medan magnet pada rotor, adanya kumparan stator koil, dan adanya gerak pemotongan medan magnet. Jika salah satu dari ketiga syarat di atas tidak terpenuhi maka sistem pengisian tidak akan bisa menghasilkan tegangan. Namun sebelum Guru Otomotif membahas bagaimana cara kerja sistem pengisian konvensional, terlebih dahulu sobat harus membaca artikel tentang prinsip kerja regulator pada sistem pengisian kendaraan, karena cara kerja atau prinsip kerja regulator tersebut merupakan dasar dalam memahami cara kerja sistem pengisian secara keseluruhan.

Baiklah admin anggap sampai disini sobat Guru Otomotif telah membaca dan memahami artikel tentang prinsip kerja regulator tesebut, sekarang kita mulai pembahasan tentang cara kerja sistem pengisian konvnsional.

Cara Kerja Sistem Pengisian Konvensional

Untuk lebih memudahkan dalam memahami cara kerja sistem pengisian konvensional, perhatikan gambar berikut ini:

Pada skema rangkaian sistem pengisian konvensional di atas, ada dua bagian utama yaitu komponen alternator dan komponen regulator (dalam kotak garis putus-putus). Di dalam alternator ada beberapa komponen yaitu stator (stator coil). Kumparan rotor, enam buah dioda yang dirangkai dengan model jembatan, dan terminal alternator yakni E, F, N dan B.
Sedangkan dalam komponen regulator, ada beberapa bagian yaitu voltage regulator, voltage relay, kontak poin, resistor, serta terminal-terminal regulator seperti IG, N, F, E, L, dan B. Semua komponen dalam regulator dan alternator tersebut dihubungkan satu dengan yang lain sehingga membentuk suatu rangkaian sistem pengisian.

Prinsip kerja dari sistem pengisian regulator konvensional terdiri dari empat bagian, yaitu ketika kunci kontak di ON-kan namun mesin belum hidup, ketika mesin hidup dalam putaran lambat, ketika mesin hidup pada putaran sedang, dan ketika mesin hidup pada putaran tinggi. berikut ini cara kerja masing-masing kondisi tersebut:

Ketika Kunci Kontak ON Namun Mesin Belum Hidup

Cara kerja sistem pengisian dalam kondisi kunci kontak ON dan mesin belum hidup adalah sebagai berikut:
Arus dari baterai mengalir ke fusible link (FL), lalu ke kunci kontak (KK), ke fuse, lalu ke charge warning lamp (CWL), kemudian ke L, ke P0, lalu ke P1 dan kemudian ke massa. Akibatnya lampu pengisian akan menyala.


Pada saat yang sama, arus dari baterai juga mengalir ke Fusible Link, lalu ke kunci kontak, ke fuse, lalu ke Ig, lalu ke PL1, lalu ke PL0, kemudian ke terminal F regulator, lalu ke F alternator, lalu ke rotor coil (RC) dan ke massa. Akibat arus ini pada RC muncul medan magnet.

Mesin Hidup Pada Kecepatan Rendah

Pada saat mesin sudah mulai hidup dalam kecepatannya rendah, terjadi kondisi sebagai berikut:
  • Stator Coil menghasilkan arus listrik
  • Tegangan dari terminal N alternator tadi mengalir ke N regulator, kemudian ke kumparan voltage relay, lalu ke massa. Akibatnya pada kumparan voltage relay akan muncul medan magnet dan terminal P0 akan tertarik dan menempel dengan P2. Akibatnya lampu pengisian menjadi padam karena tidak mendapatkan massa.

  • Output dari stator coil disalurkan ke diode dan disearahkan menjadi arus DC atau arus searah, lalu mengalir ke B alternator dan lalu ke baterai. Dalam posisi ini terjadi pengisan pada baterai.
  • Arus dari terminal B juga akan mengalir ke B regulator lalu ke P2, lalu ke P0, lalu ke kumparan voltage regulator dan ke massa. Akibatnya muncul kemagnetan pada voltage regulator.
  • Karena putaran masih rendah, maka tegangan output alternator juga cenderung rendah. Dan jika tegangan B kurang dari 13,8 volt maka medan magnet pada kumparan voltage regulator akan lemah dan PL0 akan tetap menempel di PL1 karena adanya pegas pada PL0.
  • Akibatnya arus yang besar juga akan mengalir dari Ig, ke PL1, lalu ke PL0, ke F regulator, lalu ke F alternator lalu ke rotor coil, lalu ke massa. Karena adanya arus besar ini maka arus yang mengalir ke rotor coil besar dan medan manget pada rotor coil juga menjadi kuat. Sehingga walaupun lambat, output masih cukup untuk mengisi baterai karena medan magnet pada rotor coil kuat.

Mesin Hidup Pada Kecepatan Sedang

Jika putaran mesin naik menjadi putaran sedang, maka tegangan output alternator pada terminal B akan naik juga dan arusnya mengalir ke B regulator, lalu ke P2, ke P0, lalu ke kumparan voltage regulator, dan ke massa. Akibatnya medan magnet pada kumparan voltage regulator menjadi semakin kuat dan menarik PL0 sehingga lepas dari PL1 (dengan kata lain PL0 mengambang). Akibatnya pula arus dari B alternator mengalir ke IG lalu ke resistor (R) lalu ke F regulator, lalu ke F alternator, lalu ke Rotor Coil dan ke massa. Pada proses ini kemagnetan pada Rotor Coil melemah karena arus melewati resistor.


Walaupun kemagnetan pada Rotor Coil melemah, namun putaran akan naik ke putaran sedang sehingga output alternator cukup untuk mengisi baterai demgan tegangan antara 13,8 volt hingga 14,8 volt.

Mesin Hidup Pada Kecepatan Tinggi

Jika putaran mesin naik kembali ke putaran tinggi, maka tegangan output pada terminal B alternator akan cenderung semakin tinggi. dan jika tegangan tersebut melebihi 14,8 volt, maka kemagnetan pada kumparan voltage regulator akan semakin kuat sehingga kontak PL0 akan tertarik dan menempel dengan PL2.


  • Akibatnya arus dari Ig akan mengalir ke Resistor, lalu ke PL0, lalu ke PL2, lalu ke massa (tanpa melalui ke Rotor Coil). Hal ini akan menyebabkan medan magnet pada Rotor Coil menjadi drop.
  • Output dari terminal B alternator akan menjadi turun. Dan jika tegangan output kurang dari tegangan standar yakni antara 13,8 – 14,8 volt. Maka kemagnetan pada voltage regulator akan melemah lagi, lalu PL0 akan terlepas lagi dari PL2.
  • Arus dari Ig ke Resistor lalu kembali mengalir ke RC dan ke massa, sehingga medan magnet yang ada pada RC akan kembali menguat sehingga tegangan output aternator akan naik lagi.
  • Jika tegangan di B naik lagi dan melebihi 14,8 volt maka proses akan berulang ke proses nomor 13 dan itu secara berulang-ulang dan PL0 lepas dan memempel dengan PL2 yang secara periodik sehingga output dari alternator akan menjadi stabil.

Berdasarkan cara kerja sistem pengisian konvensional di atas, maka dapat disimpulkan bahwa terjadinya tegangan output pada alternator dipengaruhi oleh tiga hal yaitu adanya medan magnet yang dihasilkan oleh rotor coil, adanya kumparan disekitar medan magnet (stator coil), dan adanya pemotongan medan magnet oleh kumparan. Pemotongan medan magnet ini terjadi karena adanya putaran poros alternator yang menyebabkan rotor coil berputar dan medan magnet yang ada padanya juga berputar untuk memotong kumparan di stator coil.
Demikianlah artikel tentang cara kerja sistem pengisian konvensional pada kendaraan, semoga bermanfaat.

Cara Kerja Regulator Pada Sistem Pengisian Konvensional

Sebelum sobat Guru Otomotif mempelajari cara kerja sistem pengisian konvensional, maka sebagai dasarnya sobat harus mengetahui prinsip kerja regulator. Apa itu regulator? Regulator berfungsi untuk mengatur besar kecilnya arus yang mengalir ke kumparan rotor atau untuk mengatur kuat lemahnya medan magnet pada kumparan rotor sehingga sehingga output alternator selalu stabil yakni pada tegangan 13,8 volt sampai dengan 14,8 volt walaupun putaran mesin naik atau turun. Putaran mesin yang tinggi akan cenderung menghasilkan tegangan yang tinggi, namun dengan adanya regulator maka pada saat putaran tinggi arus yang masuk ke kumparan rotor akan diperkecil atau dilangsungkan ke massa sehingga medan magnet pada kumparan rotor menjadi kecil. Begitupula ketika mesin berputar lambat, maka tegangan alternator akan turun namun pada kondisi ini regulator mengatur agar arus yang masuk ke kumparan rotor menjadi besar sehingga medan magnet pada kumparan rotor menjadi kuat. Lalu bagaimana cara kerja regulator tersebut?


Prinsip Kerja Regulator

Ada tiga prinsip utama yang perlu sobat Guru Otomotif ingat dalam mempelajari kerja regulator, yaitu:
  1. Semakin tinggi kecepatan putar rotor, maka tegangan yang dihasilkan juga akan semakin tinggi.
  2. Semakin kuat medan magnet pada kumparan rotor, maka akan semakin tinggi pula tegangan yang dihasilkan.
  3. Semakin banyak jumlah kumparan stator, maka akan semakin tinggi tegangan yang dihasilkan. Dan untuk point ke tiga in dalam sistem pengisian tidak mungkin dilakukan karena jumlah lilitan pada kumparan stator jumlahnya selalu tetap. jadi yang bisa diubah-ubah adalah putaran dan kuat lemahnya medan magnet.

Pada regulator terdapat kumparan regulator yang berfungsi untuk menghasilkan medan magnet yang digunakan untuk menarik kontak gerak agar dapat lepas dari P1 (yakni mengambang) atau menempel pada P2 ketika tegangan yang bekerja pada kumparan regulator naik akibat putaran rotor semakin tinggi. Dan berikut ini dijelaskan bagaimana prinsip dasar pengaturan tegangan yang dilakukan oleh regulator.


Ketika putaran rendah atau lambat, tegangan yang dihasilkan kumparan stator masih cenderung lemah. Tegangan yang rendah ini juga menyebabkan tegangan yang masuk pada kumparan regulator masih rendah sehingga medan magnet yang dihasilkan sangat rendah. Karena gaya tarik magnet pada kumparan regulator lemah, maka pegas kontak gerak akan menarik kontak gerak sehingga menempel pada P1. Hal ini menyebabkan arus listrik yang mengalir ke kumparan rotor menjadi besar karena tidak melalui hambatan, sehingga medan magnet yang dihasilkan oleh kumparan rotor juga kuat. Putaran yang lambat diimbangi dengan kuatnya medan magnet pada kumparan rotor menyebabkan output dari kumparan stator cukup untuk mengisi baterai.


Dan jika rotor berputar semakin cepat sampai dengan putaran sedang, maka tegangan yang dihasilkan oleh kumparan stator juga akan naik yang akan mempengaruhi tegangan yang bekerja pad akumparan regulator. Naiknya tegangan pada kumparan ini mengakibatkan medan magnet yang dihasilkan oleh kumparan regulator menjadi kuat dan mampu menarik kontak gerak sehingga dapat lepas dari P1 dan posisinya mengambang ditengah. Hal ini menyebabkan arus yang mengalir ke kumparan rotor melewati resistor sehingga arus yang masuk ke kumparan rotor menjadi kecil. Medan magnet yang dihasilkan oleh kumpran rotor pun menjadi turun atau melemah. Namun karena putaran naik maka tegangan yang dihasilkan masih cukup stabil untuk mengisi baterai walapun medan magnet pada kumparan rotor melemah. Sehingga naiknya putaran diimbangi dengan turunnya medan magnet, dengan demikian output kumparan stator pun menjadi stabil.


Jika rotor berputar pada kecepatan tinggi, maka tegangan yang dihasilkan kumparan stator juga akan tinggi sehingga tegangan yang bekerja pada kumparan regulator juga semakin tinggi. ini menyebabkan terjadinya medan magnet yang semakin kuat pada kumparan regulator sehingga dapat menarik kontak gerak dan menempel dengan P2. 


Kejadian ini menyebabkan arus dapat mengalir melalui resistor dan langsung ke massa sehingga tidak ada arus yang masuk ke kumparan rotor. Akibatnya medan magnet pada kumparan rotor menjadi hilang karena kumparan tersebut tidak mendapatkan arus. Hal ini menyebabkan turunnya tegangan yang dihasilkan kumparan stator karena tidak ada kemagnetan.

Jika tegangan turun maka tegangan pada kumparan regulator juga akan turun sehingga medan magnetnya lemah. Pada saat ini pegas akan mampu menarik kontak gerak lepas dari P2 sehingga arus akan kembali mengalir ke resistor ke kumparan rotor sehingga medan magnet akan terbentuk lagi pada kumparan rotor. Karena putarannya masih tinggi maka tegangan yang dihasilkan kumparan stator juga akan kembali naik. Dan jika tengannya tinggi lagi maka proses pada gambar a dan b di atas akan terjadi lagi dan terus berulang sehingga kontak gerak akan kembali menempel dengan P2. Ini akan berulang terus menerus sehingga output kumpran stator tetap stabil.

Itulah cara kerja regulator pada sistem pengisian konvensional, semoga mudah difahami dan dapat memberi manfaat.

Google Ulang Tahun, Inilah Sejarah Perusahaan Google (Edisi Spesial dari Guru Otomotif)

Hari ini admin agak terkejut dengan halaman home dari google, pasalnya doodle yang tampil adalah tentang ulang tahun, dan ternyata google sendiri yang ulang tahun. Yups, hari ini hari ulang tahun google yang ke 18. Usia yang masih muda jika diibaratkan manusia, namun yang luar biasa adalah walaupun masih muda namun google sudah menunjukkan beberapa prestasinya, dan prestasi tersebut tentu diraih dengan proses yang panjang. Di artikel ini admin Guru Otomotif tidak membahas tentang otomotif dulu, karena di artikel ini admin Guru Otomotif akan kadokan artikel tentang google sebagai ucapan terimakasih dan sebagai artikel spesial atas ulang tahun google ke 18 ini.


Pagi ini Guru Otomotif mengunjungi salah satu laman dari google yang menjelaskan tentang sejarah dari google dari tahun ke tahun, yang setelah admin baca, ternyata hadirnya Google tidak serta merta seperti yang kita kenal saat ini, Google dibangun secara bertahap hingga menjadi perusahaan besar seperti saat ini dengan berbagai produk dan layanannya. Sobat mau tahu juga bagaimana dan seperti apa sejarah Google? beginilah sejarah google:

Tahun 1995
Larry Page (umur 22 tahun) dan Segey Brin (21 tahun) yang bertemu di Stanford. Larry yang merupakan lulusan Universitas Michigan tengah mempertimbangkan tentang universitasnya tersebut dan Larry ditugaskan untuk menemaninya.

Tahun 1996
Larry dan Sergey mulai berkolaborasi dalam membuata mesin telusur yang disebut BackRub yang beroperasi di Stanford dalam waktu lebih dari satu tahun.

Tahun 1997
Pada tahun ini google terdaftar sebagai doain pada tanggal 15 September 1997. Dan kenapa bernama google? Google berasal dari nama permainan groogol, yaitu sebuah istilah matematika untuk menyebut jumlah yang ditunjukkan mulai dari angka 1 yang diikuti 100 angka nol, artinya Larry dan Sergey ingin menunjukkan misi untuk mengelola jumlah informasi web yang tak terbatas.

Tahun 1998
Tahun 1998 meluncurkan Buletin Google Friends untuk menginformasikan tentang perusahannnya kepada para penggemarnya. Kemudian google menghentikan buletin tersebut dan menggantinya dengan blog, Google +, dan berbagai media berita lainnya. pada tahun ini pula PC Magazine memberitakan bahwa Google memiliki bakat yang luar biasa dalam memberikan hasil yang sangat relevan dan mengakui bahwa Google merupakan mesin telusur pilihan pada 100 Situs web teratas pada tahun 1998.

Tahun 1999
Pada tahun ini Google pindah kantor baru di 165 University Avenue di Palo Alto dengan pegawai yang jumlahnya terbatas yaitu delapan orang yang selanjutnya semakin bertambah dengan adanya suntikan modal sebesar 25 juta US dollar dari Sequoia Capital dan Keliner Perknis, John Doerr dan Michael Moritz yang bergabung juga.

Tahun 2000
Google mengumumkan MentalPlex yakni suatu kemampuan Google untuk membaca pikiran pengunjung ketika memvisualisasikan hasil penelusuran yang diinginkan oleh pengunjung. Di tahun ini pula Google memenangkan Webby Award pertamanya. Kemudian versi Google di tahun ini ada 10 bahasa yakni bahasa Prancis, Jerman, Suomi, Swensk, Italia, Spanyol, Portugis, Belanda, Dansk, dan Norsk. Pada bulan Oktober Google meluncurkan Google AdWords dengan jumlah pelanggan ada 350. Progam iklan tersebut menjanjikan aktivitas online dengan kartu kredit, penargetan kata kunci dan adanya masukan kinerja.

Tahun 2001
Tahun 2001 Google menambahkan fitur penelusuran dan perambanan, juga penelusuran gambar diluncurkan pada tahun ini dengan menawarkan akses 250 juta gambar. Lalu pada tahun 2001 ini Google membuka kantor pertama Internasionalnya yang berlokasi di Tokyo Jepang.

Tahun 2002
Pada tahun 2002 Google merilis produk perusahaannya yang pertama yaitu Google Search Appliance, yaitu sebuah kotak kuning yang dapat terhubung ke jaringan komputer bisnis, untuk mengaktifkan kemampuan penelusuran untuk dokumen mereka. Juga Google merilis perubahan besar tentang AdWordsnya termasuk penentuan harga atau biaya per kliknya. Selain itu Google merilis Google API, Google Labs, Google Berita, serta Froggle atau Google shoping.

Tahun 2003
Pada tahun ini Google mengakuisisi Pyra Labs sang pembuat Blogger. Saat itu lebih dari 300 juta orang mengunjungi Blogger setiap bulannya. Dan pada tahun ini lah Google memperkenalkan Google Adsense –yang juga Guru Otomotif minati-, sebuah layanan yang ditargetkan untuk konten baru yang memungkinkan penayang besar dan kecil dapat mengakses jaringan iklan Google yang sangat besar. Selain Google Adsense, Google juga meluncurkan Google Grants dan Google Print atau Google Buku pada tahun 2003.

Tahun 2004
Para tahun 2004 Google meluncurkan Gmail yang pada mulanya hanya undangan saja, dan saat ini telah berkembang menjadi lebih dari 425 juta pengguna Gmail. Pada tahun ini pula Google mengakuisisi Picasa yang membantu para pengguna untuk mengelola serta menampilkan foto secara online. Selain Picasa, Google juga mengakuisisi Keyhole dan meluncurkan Google SMS serta mendirikan Google.org.

Tahun 2005
Bagi sobat yang tertolong dari nyaras dengan adanya Google Maps, maka di tahun 2005 inilah Google Maps dirilis untuk pertama kalinya di Eropa. Dan di tahun 2005 ini pula video pertama tayang di Youtube yang saat itu belum menjadi bagian dari Google.
Google Analytics juga dirilis di tahun 2005 ini, yang berfungsi untuk mengukur dampak situs web dan kampanye pemasaran.

Tahun 2006
Google Finance, Google Terjemahan serta Google Kalender diluncurkan pada tahun ini, Google terjemah tentunya sobat pernah memakai dong untuk menerjemahkan bahasa-bahasa, dan tentunya sangat bermanfaat.

Tahun 2007
Fortune memberitakan bahwa Google berada di peringkat 1 sebagai perusahaan terbaik untuk bekerja selama tiga tahun berturut-turut. Pada tahun ini pula Google menambahkan informasi lalu lintas ke Google Maps. Adense untuk seluler dikenalkan pada tahun ini. Platform Android yang saat ini sangat menjamur juga diperkenalkan di tahun 2007 ini.

Tahun 2008
Progam magang BOLD diluncurkan pada tahun 2008 yang memberi kesempatan kepada para pelajar untuk meningkatkan kemahiran dalam bidang teknologi. Google ternyata juga memberikan layanan berupa berita dan alat online untuk pemilu di seluruh dunia dengan diluncurkannya google.com/election.

Tahun 2009
Jika kemarin kita sedang booming dengan hadirnya hallo google yakni sebuah teknologi perintah suara, sebetulnya pada tahun 2009 Google telah meluncurkan penelusuran google suara di android dan Google Voice, walaupun kita baru menggunakannya pada tahun-tahun 2010 ke atas.

Tahun 2010
Dalam hal sosial, Google memberikan layanan dengan membuat Person Finder yang digunakan untuk membantu orang-orang mencari korban pada bencana gempa di Haiti. Dan teknologi tersebut juga dipakai pada bencana-bencana lain termasuk gempa Tohuku dan Tsunami di Jepang.  Sayangnya admin tidak tahu apakah di Aceh juga dibantu dengan teknologi tersebut oleh Google atau tidak. Pada tahun 2010 ini Google mengakuisisi AdMob yang merupakan perusahaan iklan bergambar seluler.

Tahun 2011
Pada tahun 2011 meluncurkan Google Art Project yang dapat membawa kita melakukan tur virtual ke beberapa musium di dunia. Dan jika sobat mengenal ice cream sandwich untuk android, maka di tahun ini andorid 4.0 tersebut di luncurkan dan membuat andrid semakin menarik.

Tahun 2014
Pada tahun 2014 android market berubah nama menjadi Google Play seperti yang kita kenal saat ini, dengan Google Play tersebut kita dapat menemukan berbagai aplikasi, game, buku, dan hal lainnya. Google Drive juga diluncurkan pada tahun 2014, sebuah alat yang dapat memungkinkan kita membuat, dan menyimpan file ke dalam satu tempat, dan ini sangat bermanfaat terlebih bagi seorang pelajar atau mahasiswa.

Tahun 2013 dan Tahun 2014
Pada tahun 2013 ini aplikasi Google Maps diluncurkan untuk ponsel cerdas dan tablet.  Sehingga aplikasi Google maps dapat diakses dengan mudah melalui ponsel. Andorid Kitkat diluncurkan pada tahun 2013 sedangkan pada tahun 2014 Google meluncurkan android Lollipop.

Dan itulah perjalanan sejarah Google dan hingga kini Google tetap eksis. Semoga Google semakin baik dalam memberikan layanan serta manfaat kepada masyarakat dunia dengan berbagai produk serta kegiatan sosialnya. Selamat ulang tahun Google ke 18, Suskses Selalu.


Referensi: http://www.google.co.id/about/company/history/

Senin, 26 September 2016

Prinsip Dasar Alternator Pada Sistem Pengisian Kendaraan

Apa itu alternator? Apa fungsi dari alternator? bagaimana cara kerja alternator? Sebelum menjawab banyak pertanyaan seputar alternator, terlebih dahulu kita bahas salah satu sistem pada kendaraan di mana alternator tersebut berada, yaitu sistem  pengisian. Sistem Pengisian berfungsi untuk mengisi kembali baterai dan mensuplai arus listrik tersebut ke semua sistem kelistrikan kendaraan yang membutuhkan setelah mesin dihidupkan. Ada beberapa komponen pada sistem pengisian diantaranya yaitu baterai, kunci kontak, alternator, dan regulator. Alternator pada sistem pengisian berfungsi untuk mengubah energi gerak menjadi energi listrik. Beberapa komponen sistem pengapian tersebut dapat lihat pada gambar berikut ini:


Dari beberapa komponen di atas, Guru Otomotif akan membahas prinsip kerja dari alternator pada artikel ini, sedangkan komponen yang lain serta sistem pengisian itu sendiri akan Guru Otomotif bahas dalam artikel tersendiri. Karena prinsip dasar alternator ini merupakan dasar dalam memahami sistem pengisian, maka sebaiknya pelajari prinsip dasar alternator ini sebelum belajar tentang sistem pengisian.

Prinsip Dasar Alternator Pada Sistem Pengisian

Alternator adalah generator untuk menghasilkan arus bolak-balik atau bisa disebut juga bahwa alternator adalah pembangkit arus AC satu fasa. Pada alternator, kumparan yang diam berada di luar dan mengelilingi medan magnet yang berputar. Apabila magnet berputar maka arah kutub magnet yang diterima oleh kumparan akan berubah-ubah. Hal ini kemudian menyebabkan terjadi tegangan induksi pada penghantar yang arahnya juga berubah-ubah. Semakin tinggi putaran maka akan semakin tinggi pula tegangan induksi pada penghantar atau kumparan tersebut.
Gambar berikut ini mengilustrasikan tegangan yang dihasilkan oleh kumparan ketka medan magnet berputar.


Satu gelombang adalah perubahan gaya elektromagnet dari a ke a’ dan frekuensinya adalah banyaknya pengulangan tersebut dalam satu detik. Ketika magnet berputar satu kali dalam satu detik, maka frekuensinya adala satu siklus. Dan jika menggunakan 4 kutub magnet, maka perubahan yang sama juga akan terjadi setap ½ putaran, artinya 2-siklus terjadi setiap satu kali putaran magnet. Dan jika jumlah kutub magnetnya bertambah atau putarannya naik, maka frekuensinya juga akan meningkat.

Dan jika tiga buah kumparan yang memiliki gulungan yang sama yakni A –A’, B –B’. C –C’ dililitkan dengan arah 120 derajat sebagaimana pada gambar di bawah ini


Dan ketika magnet berputar di sekitar kumparan, maka akan menghasilkan tegangan AC 3 fasa seperti pada gambar berikut:


Setiap gerakan magnet sejauh 120 derajat maka akan dihasilkan tegangan, sehingga untuk satu kali putaran magnet menghasilkan tiga tegangan yang berurutan yang dihasilkan oleh ketiga kumparan tersebut.

Berdasarkan prinsip kerja alternator di atas, maka dapat disimpulkan bahwa ada tiga hal pokok agar alternator dapat menghasilkan tegangan, yaitu:
  1. Ada medan magnet.
  2. Ada kumparan yang memotong medan magnet, dan
  3. Ada gerakan atau putaran yang menyebabkan terjadinya perpotongan antara medan magnet dan kumparan.

Jika salah satu dari ketiga hal tersebut tidak ada, maka alternator tidak akan menghasilkan tegangan. Putaran mesin pada kendaraan tidak konstan atau tidak stabil karena bekerja pada putaran yang bervariasi mulai dari rendah, sedang, dan putaran tinggi tergantung dari kebutuhan. Naik turunnya putaran akan mempengaruhi tegangan yang dihasilkan alternator. Jika putarannya naik maka tegangan yang dihasilkan juga akan naik dan jika putarannya turun maka tegangan yang dihasilkan juga turun. Jumlah kumparan stator juga akan mempengaruhi besar kecilnya tegangan yang dihasilkan. Dan juga kuat lemahnya medan magnet akan mempengaruhi besar kecilnya tegangan. Jumlah lilitan pada alternator selalu tetap, namun putaran mesin selalu berubah-ubah. Besarnya tegangan baterai pada kendaraan adalah tetap yakni 12 Volt sehingga tegangan outpun alternator tidak boleh lebih tinggi melebihi 14,8 Volt.


Berdasarkan kondisi tersebut, untuk menghasilkan tegangan yang stabil, maka tidak mungkin mempertahankan putaran mesin pada kecepatan tertentu karena mesin selalu naik turun sesuai kondisi kerjanya. Dan untuk dihasilkan tegangan yang stabil juga tidak mungkin mengurangi atau menambah jumlah lilitan pada alternator. Maka untuk menstabilkan tegangan yang dihasilkan oleh alternator hanya dapat dilakukan dengan mengatur kuat lemahnya medan magnet. Jika putaran mesin naik, maka medan magnet harus dilemahkan agar tegangan yang dihasilkan tidak terlalu tinggi, begitupun sebaliknya jika pada putaran rendah maka medan magnet harus dikuatkan untuk mencegah tegangan alternator turun. Jadi pengatur output alternator agar tegangan yang dihasilkan selalu stabil adalah dengan mengatur medan magnet pada alternator. Lalu pertanyaannya, bagaimanakah cara mengatur medan magnet pada alternator? Dan siapa atau komponen apa yang mengatur medan magnet pada alternator? Temukan jawabannya pada artikel selanjutnya. Terus berkunjung di website Guru Otomotif yaa.

Jumat, 23 September 2016

Masalah yang Sering Dijumpai Pada AC Mobil

Sebagaimana sistem lain pada kendaraan yang mendapat perawatan berkala, sistem AC pada kendaraan atau mobil juga harus diperiksa secara rutin karena jika bermasalah tentu akan membuat kinerja AC mobil tersebut menjadi terganggu bukan? Nah ngomong-ngomong soal kerja AC mobil, pada artikel sebelumnya Guru Otomotif telah membahas cara kerja AC mobil dan sirkulasi freon pada sistem AC kendaraan. Sistem AC juga memiliki beberapa komponen yang jika komponen tersebut terjadi kerusakan maka akan mengganggu kerja sistem AC, silahkan baca di artikel  Guru Otomotif berikut: komponen-komponen AC kendaraan dan fungsinya. Oleh karena itu komponen-komponen pada sistem AC mobil juga harus diperiksa secara berkala.


Dengan melakukan pemeriksaan komponen secara berkala pada siklus pendinginan maka akan dapat mendeteksi jika ada masalah atau trouble yang belum disadari oleh pemilik kendaraan atau mobil. Selain itu pemeriksaan berkala dapat berguna untuk mengetahui lebih awal dan dapat memperbaiki dengan benar, sehingga dapat memperpanjang umur komponen. Cara yang paling mudah untuk menemukan masalah di sistem  AC adalah dengan cara melihat dan mendengarkan sistem AC tersebut. Berikut ini adalah masalah yang sering dijumpai pada sistem AC mobil:

Suara Berisik di Dekat Kompresor AC

Suara berisik yang ada di sekitar kompresor biasanya disebabkan karena bantalan telah aus atau oli pelumas di dalam sistem AC telah berkurang. Cara untuk memperbaiki adalah dengan membongkar kompresor dan lakukan perbaikan atau penggantian bantalan jika perlu. Suara berisik di dekat kompresor AC juga disebabkan karena tidak adanya oli di dalam kompresor AC, maka sebelum membongkar hendaknya memeriksa jumlah oli di kompresor.

Tali Penggerak (Belt) Kendor

Tali penggerak yang kendor dapat menyebabkan slip dan aus, cara memperbaikinya adalah dengan melakukan penyetelan jika belt kendor, atau dengan cara diganti jika belt telah rusak.

Sirip Kondensor dan Evaporator Tertutup Debu Atau Kotoran

Jika sirip-sirip yang ada pada kondensor atau evaporator kotor oleh debu atau kotoran lain, maka akan menyebabkan pendinginan menjadi berkurang drastis. Cara memperbaikinya adalah dengan membersihkan kotoran dan debu. Ketika membersihkan kondensor atau evaporator menggunakan sikat maka lakukan dengan hati-hati jangan sampai menyebabkan sirip menjadi rusak atau bengkok.

Saringan Udara Tersumbat

Tersumbatnya saringan udara akan mengakibatkan aliran udara berkurang dan kapasitas pendinginan menjadi menurun. Cara memperbaikinya adalah dengan melepaskan saringan udara dan mencucinya sampai kotorannya hilang.

Noda Oli Dapat Dilihat Pada Sambungan Siklus Pendinginan

Adanya noda oli menunjukkan adanya kebocoran di tempat tersebut. Hal ini karena refrigerant yang keluar menjadi bercampur dengan oli dan meninggalkan noda oli. Jika ditemukan noda oli, maka pengencangan ulang perlu dilakukan atau ada komponen yang perlu diganti untuk menghentikan kebocoran. Gasket kompresor dan tempat persambungan pipa biasanya sering terlihat ada noda oli karena ditempat tersebutlah sering terjadi kebocoran, karena itu lakukan pemeriksaan pada tempat atau komponen-komponen tersebut.

Suara Berisik di Dekat Blower

Nyalakan blower pada kecepatan rendah sampai tinggi atau low, medium dan high. Kemudian ganti blower motor jika ada suara berisik atau putaran blowernya tidak nornal. Ada benda lain yang tersangkut dan dapat menyebabkan suara menjadi berisik, pengencangan baut yang kurang sempurna akan mengakibatkan suara menjadi abnormal. Periksa lokasi-lokasi tersebut di atas sebelum melakukan penggantian komponen motor blower.

Memeriksa Jumlah Refrigerant Melalui Sight Glass (Kaca Pengintai)

jika terlihat gelembung yang banyak, artinya refrigerant kurang, caranya adalah menambahkan refrigerant lalu periksa noda oli seperti yang telah dijelaskan di atas. Jika gelembung sudah tidak terlihat walaupun kondensor disiram air, berarti refrigerant terlalu berlebih, oleh karena itu kurangi lagi refrigerannya sampai jumlahnya tepat. Dan hati-hatilah dalam mengeluarkan refrigrant dari katup servis bertekanan rendah agar tidak terlalu banyak yang keluar atau oli kompresor akan tertiup keluar.

Demikianlah artikel tentang masalah yang sering dijumpai pada ac mobil, semoga bermanfaat ya, silahkan dishare dan jika mau mengcopy harap tuliskan sumber link dari artikel ini. 

Gejala-Gejala yang Sering Terjadi Pada AC Mobil, Penyebabnya Dan Tips Memperbaikinya

AC atau air conditioner sekarang ini mungkin bukan barang mewah lagi, karena hampir semua mobil yang beredar telah dilengkapi dengan sistem AC untuk memanjakan penumpangnya. Namun terkadang AC pada mobil tidak dapat berfungsi dengan baik, bisa jadi karena kurang perawatan maupun karena memang terjadi kerusakan pada komponennya baik yang disebabkan oleh kesalahan penggunaan maupun hal lain. Oleh karena itu AC mobil perlu mendapatkan perawatan khusus. Dan selain itu kita juga harus mengetahui gejala-gejala yang terjadi pada AC mobil tersebut serta apa penyebabnya, dengan begitu kita dapat langsung menindaklanjutinya jika terjadi kerusakan atau gejala kerusakan. Pada artikel ini Guu Omotif akan membahas apa saja gejala-gejala yang biasa terjadi pada AC mobil dan penyebabnya. Berikut ini bebeberapa gejala yang biasa terjadi pada AC mobil:


Bau Busuk Pada AC Mobil

Pasti sobat pernah mengalami atau mencium bau tidak sedap pada AC mobil, bau busuk pada AC mobil disebabkan karena bakteri, jamur, dan mikro organisme yang menumpuk di sekitar kisi-kisi AC pada dashboard. Untuk menghilangkan bau tersebut bersihkan bakteri dengan anti bakterial treatments. Ketika jamur bersih maka udara yang dihembuskan blower pun akan segar kembali.

AC Kurang Dingin

AC yang menjadi kurang dingin dapat disebabkan karena ada kebocoran refrigerant. Cobalah untuk memeriksa bagian saluran pipanya, evaporator, dan juga kondensor. Jika menemukan adanya cairan atau kotoran bisa jadi itu berasal dari refrigerant AC yang bocor. Akibatnya AC mobil mengalami gangguan berupa pendinginan yang tidak bekerja secara maksimal. Hal yang sama juga bisa terjadi pada kondensor dan evaporator. Jika kedua komponen tersebut tiba-tiba mengeluarkan gas bewarna putih, maka hal itu pertanda evaporatornya mengalami kebocoran.

Dan jika hal tersebut terjadi ketika mobil sedang dijalankan, sebaiknya langsung buka jendela kemudian berhenti atau keluar dari mobil hingga AC selesai diperbaiki. Jika terjadi kebocoran pada evaporator terutama pada pipa evaporator (karena korosi), maka tidak dapat dilas karena bahannya terbuat dari alumunium.

Supaya evaporator AC mobil dapat bertahan lama, maka biasakanlah untuk membersihkan saringan udara dan juga selang karet pada pembuangan airnya. Atau pindahkan ujung selang sehingga tidak bersinggungan dengan pipa knalpot.

Penyebab lain dari AC tidak dingin adalah karena kompresor sudah rusak atau magnetic clutchnya tidak bekerja dengan baik. Kompresor yang rusak biasanya didahului dengan bunyi ‘koklok’. Dan walaupun refrigerant sudah diisi namun AC tetap tidak akan dingin.

Selain itu refrigerant yang jumlahnya berkurang atau berlebihan juga bisa menjadi penyebab AC mobil tidak dingin. Dan untuk mengetahui apakah isi refrigerant kurang atau berlebihan dapat dilihat dari gelembung udara di sight glass (kaca pengintai) yang terletak di bagian atas tabung receiver dryer. Jika isi refrigerant berlebihan maka pada sight glass akan nambah jernih tanpa ada gelembung udara. Dan untuk memastikannya apakah normal atau tidak dari jumlah refrigerant maka dapat dipastikan dengan alat pengukur tekanan.

Sehingga jika AC kurang dingin sebaiknya segera di serviskan, karena selain pemeriksaan menyeluruh pada saluran untuk menutup kebocoran juga dapat dilakukan penggantian refrigerant untuk mengatasi AC kurang dingin ini.

Dihidupkan Sepanjang Tahun Lebih Baik

AC yang dihidupkan secara terus menerus sepanjang tahun justru lebih sehat, karena akan mendorong refrigerant untuk terus bersirkulasi. Refrigerant yang dipakai mengandung pelumas yang dapat melumasi seluruh sistem dan mencegah kebocoran. Dan yang paling penting adalah pelumas pada refrigerant akan melumasi dan merawat kompresor. Juga akan menjaga seal dan pipa tetap lembab, sehingga terjaga dari resiko retak karena kering yang dapat berujung pada kebocoran sistem.

Bunyi Aneh Pada AC yang Tidak Boleh Diabaikan

Jika muncul suara aneh yang tidak biasa pada AC yang mana sebelumnya tidak ada, maka sangat disarankan untuk segera mungkin mendatangi bengkel AC untuk diperiksa. Adanya suara aneh pada AC adalah gejala awal atau indikasi adanya kerusakan pada kompresor. Kompresor merupakan komponen AC yang paling mahal dalam sistem AC. Jika bearing pada kompresor pecah maka berarti komponen lain akan terkontaminasi partikel logam itu. Sistem harus dikuras dan diganti kompresornya serta komponen lain, dan tentu ini sangat mahal.

Tetesan Air di Bawah Mobil

Jika ada tetesan air pada bagian bawah mobil, maka jangan terkejut karena hal itu normal saja. Tetesan air tersebut berasal dari evaporator. Evaporator memiliki pipa yang memungkinkan evaporator mengalirkan air keluar mobil. Terkadang pipa ini tersumbat atau patah sehingga evaporator tidak dapat mengalirkan air ke luar mobil dan justruk ke dalam kabin. Masalah ini dapat diatasi dengan mudah.

Servis Berkala Walaupun Tidak Ada Masalah

Seperti halnya sistem yang lain pada kendaraan, sistem AC juga perlu diperiksa secara rutin. Kompresor perlu mendapatkan pelumas, kemudian filter perlu dibersihkan dari kotoran dan kelembapan. Jika filter kotor, maka kinerja sistem AC akan terganggu dan dapat membuat sistem AC tidak bekerja sama sekali. Gas refrigerant pada umumnya diganti tiap empat tahun setelah mobil dibuat kemudian dua sampai tiga tahun sekali setelah itu. Dengan perawatan secara rutin atau berkala pada sistem AC maka akan menjaga kompresor bekerja secara sempurna dan demikian pula untuk komponen komponen lainnya. Perawatan rutin adalah investasi jangka panjang sekaligus akan menjamin AC tetap nyaman.
Demikianlah artikel tentang Gejala-Gejala yang Sering Terjadi Pada AC Mobil, Penyebabnya Dan Tips Memperbaikinya, semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita tentang sistem AC.

Kamis, 22 September 2016

Jenis-Jenis Refrigerant atau Freon Pada Sistem AC Kendaraan

Refrigerant atau freon adalah suatu zat yang berupa zat cair yang mengalir pada refrigerator dan bersirkulasi melalui komponen-komponen sistem AC untuk menghasilkan efek mendinginkan yaitu dengan cara menyerap panas udara melalui evaporasi (penguapan) pada evaporator. Ada beberapa jenis refrigerant atau freon pada sistem AC kendaraan atau mobil, nah masing-masing dari refrigerant tersebut akan Guru Otomotif jelaskan di artikel ini serta apa saja syarat yang harus dimiliki refrigerant agar sistem AC dapat berfungsi dengan baik.

Beberapa kelompok refrigerant yang banyak digunakan dan memiliki aspek lingkungan yang penting adalah refrigeran halokarbon. Refrigerant halokarbon adalahrefrigerant dengan molekulnya yang memiliki atom-atom halogen (seperti fluor atau khlor) dan karbon. Refrigerant halokarbon ini terbagi menjadi beberapa jenis diantaranya:


Refrigerant CFC (chlorofluorocarbon)

Refrigerant CFC adalah refrigerant halokarbon dengan molekul yang terdiri dari atom-atom khlor (C1), fluor (F), dan karbon (C). Contoh dari refrigerant CVC yang terkenal adalah seperti refrigerant CFC-11 (trichloro-fluoro-carbon, CFCL3), CFC-12 (dichloro-difluoro-carbon, CF2CL2) dan lainnya.

Refrigerant HCFC (hydrochlorofluorocarbon)

Refrigerant HCFC adalah refrigerant halokarbon dengan molekul yang terdiri dari atom hidrogen (H), khlor (Cl), fluor (F), dan atom karbon (C). Salah satu contoh dari refrigerant ini yang terkenal adalah refrigerant HCFC-22 (chloro-difluoro-metil, CHF2Cl).

Refrigerant HFC (hydrofluorocarbon)

Refrigerant HFC adalah refrigerant halokarbon dengan molekul yang terdiri dari atom-atom hidrogen (H), fluor (Fl), dan karbon (C). Contoh dari refrigerant HFC adalah HFC-134a (C2H2F4).

Lalu muncul pertanyaan, dari sekian jenis refrigerant tersebut manakah yang sering dipakai pada kendaraan? Refrigerant yang banyak dipakai pada kendaraan sekarang adalah refrigerant HFC 134a yang tidak memiliki efek merusak ozon dan juga tidak mengandung racun (karena tidak ada atom chlor). Refrigerant HFC 134a jika dilepaskan ke udara maka dengan cepat akan menguap dan menyerap panas dari udara yang ada di sekitarnya. AC (Air Conditioner) mempertahankan kondisi suhu dan kelembapan udara dengan cara sebagai berikut: pada suhu ruangan yang tinggi refrigerant akan menyerap panas dari udara yang ada disekitarnya (dalam hal ini udara ruangan) sehingga suhu udara di dalam ruangan menjadi turun. Dan sebaliknya ketika udara di dalam ruangan sangat rendah, maka refrigerant akan melepaskan panas ke udara disekitarnya sehingga suhu udara di dalam ruangan tersebut naik. Oleh karena itu daur refrigerasi yang terpenting adalah daur kompresi uap yang dipakai di dalam daur refrigerasi.

Pada daur tersebut uap di tekan lalu diembunkan menjadi cairan dan tekanannyaditurunkan agar cairan refrigerant tersebut dapat menguap kembali. Di dalam kendaraan atau mobil, refrigerant harus memiliki beberapa kriteria atau syarat, lalu apa sajakah syarat refrigerant untuk sistem AC yang dipasang pada kendaraan?

Syarat Refrigerant Untuk Sistem AC Pada Kendaraan

Refrigerant atau freon AC pada kendaraan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut ini:
  1. Tekanan penguapan refrigerant harus tinggi. Sebaiknya refrigerant memiliki temperatur penguapan pada tekanan yang lebih tinggi, hal ini untuk menghindari kemungkinan terjadinya vakum di evaporator, selain itu juga dapat menurunkan efisiensi volumetrik karena naiknya perbandingan kompresi.
  2. Tekanan pengembunan tidak terlampau tinggi. Jika tekanan pengembungan rendah maka perbandingan kompresinya menjadi lebih rendah sehingga penurunan kerja kompresor dapat dihindari. Selain itu dengan tekanan kerja yang lebih rendah, mesin bisa bekerja lebih aman karena kecil kemungkinan terjadi kebocoran, kerusakan, dan ledakan.
  3. Kalor laten penguapan harus tinggi, karena refrigerant yang mempunyai kalor laten pengpuan tinggi lebih menguntungkan, kenapa? Karena untuk kapasitas refrigerasi yang sama, jumlah refrigerant yang bersirkulasi lebih kecil.
  4. Volume spesifik (terutama ketika refrigerant dalam fasa gas) cukup kecil. Refrigerant dengan kalor laten penguapan yang besar dan volum spesifik gas yang kecil akan memungkinkan penggunaan kompresor model torak dengan volume yang lebih kecil pula.
  5. Koefisien prestasi harus tinggi. Koefisien prestasi adalah parameter yang penting untuk menekan biaya terutama dari segi karakteristik termodinamika.
  6. Konduktifitas termal tinggi. Konduktivitas termal berguna untuk menentukan karakteristik perpindahan kalor.
  7. Viskositas rendah ketika refrigerant dalam fasa cair maupun gas. Dengan turunnya tahanan aliran refrigerant di dalam pipa, maka kerugian tekanannya akan berkurang.
  8. Refrigerant hendaknya stabil dan tidak bereaksi dengan material yang dipakai sehingga tidak menyebabkan material tersebut korosi.
  9. Refrigerant tidak boleh beracun dan tidak boleh berbau menyengat
  10. Refrigerant tidak boleh mudah terbakar serta meledak
  11. Refrigerant harus mudah dideteksi, hal ini berguna ketika terjadi kebocoran.
  12. Harga refrigerant tidak mahal serta mudah didapat.
  13. Refrigerant harus ramah lingkungan
Itulah beberapa syarat refrigerant pada kendaraan yang harus dipenuhi agar sistem AC pada kendaraan dapat berfungsi  dengan baik. Demikianlah artikel tentang  jenis-jenis refrigerant atau freon pada sistem ac kendaraan. Semoga bermanfaat dan silahkan dishare.