Kamis, 22 September 2016

Jenis-Jenis Refrigerant atau Freon Pada Sistem AC Kendaraan

Refrigerant atau freon adalah suatu zat yang berupa zat cair yang mengalir pada refrigerator dan bersirkulasi melalui komponen-komponen sistem AC untuk menghasilkan efek mendinginkan yaitu dengan cara menyerap panas udara melalui evaporasi (penguapan) pada evaporator. Ada beberapa jenis refrigerant atau freon pada sistem AC kendaraan atau mobil, nah masing-masing dari refrigerant tersebut akan Guru Otomotif jelaskan di artikel ini serta apa saja syarat yang harus dimiliki refrigerant agar sistem AC dapat berfungsi dengan baik.

Beberapa kelompok refrigerant yang banyak digunakan dan memiliki aspek lingkungan yang penting adalah refrigeran halokarbon. Refrigerant halokarbon adalahrefrigerant dengan molekulnya yang memiliki atom-atom halogen (seperti fluor atau khlor) dan karbon. Refrigerant halokarbon ini terbagi menjadi beberapa jenis diantaranya:


Refrigerant CFC (chlorofluorocarbon)

Refrigerant CFC adalah refrigerant halokarbon dengan molekul yang terdiri dari atom-atom khlor (C1), fluor (F), dan karbon (C). Contoh dari refrigerant CVC yang terkenal adalah seperti refrigerant CFC-11 (trichloro-fluoro-carbon, CFCL3), CFC-12 (dichloro-difluoro-carbon, CF2CL2) dan lainnya.

Refrigerant HCFC (hydrochlorofluorocarbon)

Refrigerant HCFC adalah refrigerant halokarbon dengan molekul yang terdiri dari atom hidrogen (H), khlor (Cl), fluor (F), dan atom karbon (C). Salah satu contoh dari refrigerant ini yang terkenal adalah refrigerant HCFC-22 (chloro-difluoro-metil, CHF2Cl).

Refrigerant HFC (hydrofluorocarbon)

Refrigerant HFC adalah refrigerant halokarbon dengan molekul yang terdiri dari atom-atom hidrogen (H), fluor (Fl), dan karbon (C). Contoh dari refrigerant HFC adalah HFC-134a (C2H2F4).

Lalu muncul pertanyaan, dari sekian jenis refrigerant tersebut manakah yang sering dipakai pada kendaraan? Refrigerant yang banyak dipakai pada kendaraan sekarang adalah refrigerant HFC 134a yang tidak memiliki efek merusak ozon dan juga tidak mengandung racun (karena tidak ada atom chlor). Refrigerant HFC 134a jika dilepaskan ke udara maka dengan cepat akan menguap dan menyerap panas dari udara yang ada di sekitarnya. AC (Air Conditioner) mempertahankan kondisi suhu dan kelembapan udara dengan cara sebagai berikut: pada suhu ruangan yang tinggi refrigerant akan menyerap panas dari udara yang ada disekitarnya (dalam hal ini udara ruangan) sehingga suhu udara di dalam ruangan menjadi turun. Dan sebaliknya ketika udara di dalam ruangan sangat rendah, maka refrigerant akan melepaskan panas ke udara disekitarnya sehingga suhu udara di dalam ruangan tersebut naik. Oleh karena itu daur refrigerasi yang terpenting adalah daur kompresi uap yang dipakai di dalam daur refrigerasi.

Pada daur tersebut uap di tekan lalu diembunkan menjadi cairan dan tekanannyaditurunkan agar cairan refrigerant tersebut dapat menguap kembali. Di dalam kendaraan atau mobil, refrigerant harus memiliki beberapa kriteria atau syarat, lalu apa sajakah syarat refrigerant untuk sistem AC yang dipasang pada kendaraan?

Syarat Refrigerant Untuk Sistem AC Pada Kendaraan

Refrigerant atau freon AC pada kendaraan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut ini:
  1. Tekanan penguapan refrigerant harus tinggi. Sebaiknya refrigerant memiliki temperatur penguapan pada tekanan yang lebih tinggi, hal ini untuk menghindari kemungkinan terjadinya vakum di evaporator, selain itu juga dapat menurunkan efisiensi volumetrik karena naiknya perbandingan kompresi.
  2. Tekanan pengembunan tidak terlampau tinggi. Jika tekanan pengembungan rendah maka perbandingan kompresinya menjadi lebih rendah sehingga penurunan kerja kompresor dapat dihindari. Selain itu dengan tekanan kerja yang lebih rendah, mesin bisa bekerja lebih aman karena kecil kemungkinan terjadi kebocoran, kerusakan, dan ledakan.
  3. Kalor laten penguapan harus tinggi, karena refrigerant yang mempunyai kalor laten pengpuan tinggi lebih menguntungkan, kenapa? Karena untuk kapasitas refrigerasi yang sama, jumlah refrigerant yang bersirkulasi lebih kecil.
  4. Volume spesifik (terutama ketika refrigerant dalam fasa gas) cukup kecil. Refrigerant dengan kalor laten penguapan yang besar dan volum spesifik gas yang kecil akan memungkinkan penggunaan kompresor model torak dengan volume yang lebih kecil pula.
  5. Koefisien prestasi harus tinggi. Koefisien prestasi adalah parameter yang penting untuk menekan biaya terutama dari segi karakteristik termodinamika.
  6. Konduktifitas termal tinggi. Konduktivitas termal berguna untuk menentukan karakteristik perpindahan kalor.
  7. Viskositas rendah ketika refrigerant dalam fasa cair maupun gas. Dengan turunnya tahanan aliran refrigerant di dalam pipa, maka kerugian tekanannya akan berkurang.
  8. Refrigerant hendaknya stabil dan tidak bereaksi dengan material yang dipakai sehingga tidak menyebabkan material tersebut korosi.
  9. Refrigerant tidak boleh beracun dan tidak boleh berbau menyengat
  10. Refrigerant tidak boleh mudah terbakar serta meledak
  11. Refrigerant harus mudah dideteksi, hal ini berguna ketika terjadi kebocoran.
  12. Harga refrigerant tidak mahal serta mudah didapat.
  13. Refrigerant harus ramah lingkungan
Itulah beberapa syarat refrigerant pada kendaraan yang harus dipenuhi agar sistem AC pada kendaraan dapat berfungsi  dengan baik. Demikianlah artikel tentang  jenis-jenis refrigerant atau freon pada sistem ac kendaraan. Semoga bermanfaat dan silahkan dishare.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar