Minggu, 25 Juni 2017

Fungsi Boster Rem Atau Servo Mobil Dan Konstruksinya

Fungsi boster rem atau servo mobil dan konstruksinya – Brake booster atau boster rem atau bahasa bengkelnya yang sering kita kenal dengan servo rem mobil adalah suatu alat yang mekanisme kerjanya dengan mengguakan perbedaan antara kevakuman mesin dan tekanan atmosfir untuk menghasilkan tenaga yang kuat yang proporsional pada tenaga penekan yang berfungsi untuk mengoperasikan rem. Sehingga secara bahasa yang sederhana, fungsi dari boster rem atau servo mobil adalah untuk membantu memberikan tekanan kepada master rem agar pedal rem lebih ringan ketika diinjak. Bayangkan seandainya sobat Guru Otomotif sedang mengendarai mobil namun untuk mengerem harus membutuhkan tenaga yang berlebih, maka jarak pengereman bisa menjadi besar dan tentu akan membahayakan pengendara atau orang lain.

Boster rem menggunakan prinsip vakum yang dihasilkan oleh beragam intake misalnya pada pompa vakum pada mesin diesel.

Konstruksi Boster Rem atau Servo
Konstruksi dari boster rem dapat sobat Guru Otomotif lihat pada gambar berikut ini:

Berdasarkan gambar  di atas, boster rem atau servo terdiri dari beberapa komponen berikut ini:
  1. Batang pengoperasian katup
  2. Batang pendorong
  3. Piston pendorong atau boster piston
  4. Batang boster
  5. Diafragma
  6. Pegas diafragma
  7. Badan katup
  8. Cakram reaksi
  9. Pembersih udara
  10. Penutup badan
  11. Ruang tekanan variable
  12. Ruang tekanan konstan
  13. Katup cek

Tandem Boster Rem
Tandem rem boster adalah suatu alat yang memiliki dua ruang vakum yang berjajar dan memiliki boos power yang besar dan tidak harus menambah ukuran pistonnya. Gambar tandem boster rem adalah sebagai berikut:

Berkaitan dengan cara kerja boster rem atau servo mobil dapat sobat lihat pada artikel Guru Otomotif selanjutnya yaitu tentang cara kerja boster rem atau servo mobil.
Demikianlah artikel tentang fungsi boster rem atau servo mobil dan konstruksinya, semoga bermanfaat, jangan lupa untuk tidak pelit dalam berbagi pengetahuan, silahkan dishare.

Minggu, 18 Juni 2017

Tips Cara Menghilangkan Bintik-Bintik Pada Bodi Mobil

Tips cara menghilangkan bintik-bintik pada bodi mobil – Memang sangat mengganggu pandangan jika ada bintik-bintik pada bodi mobil yang berbentuk lingkaran kecil-kecil pada permukaan cat. Bintik-bintik lingkaran kecil pada bodi mobil ini disebut dengan water spot. Munculnya water spot pada permukaan cat mobil juga dapat menurunkan harga jual mobil tersebut. Bintik-bintik pada bodi mobil tidak muncul begitu saja, tapi ada penyebabnya yaitu air.  Pada beberapa jenis air terlebih di kawasan kota atau pinggir pantai, air lebih berpotensi menimbulkan bintik-bintik pada bodi mobil. Hal ini karena kandungan kalsium dan metalnya tinggi. Ancaman water spot akan semakin tinggi jika air hujan mengandung asam cukup tinggi.

Jika bintik-bintik pada bodi mobil tersebut sudah terlanjur muncul, tentu kita akan berpikir keras bagaimana cara menghilangkannya, hal ini sebagaimana jika kulit wajah kita muncul bintik-bintik entah itu komedo atau jerawat, pasti kita akan berusaha untuk menghilangkannya. Nah pada artikel ini Guru Otomotif akan bahas tips bagaimana cara menghilangkan bintik-bintik pda bodi mobil. Berikut ini caranya:


Langkah yang pertama adalah cuci bodi mobil yang terdapat water spotnya dengan menggunakan air hangat. Lalu bersihkan secara merata mulai dari bodi bagian bawah, engsel lalu ke bagian tepinya. Kemudian cuci mobil dengan sampo khusus yang berbusa rendah. Setelah itu bilas kembali bodi mobil dan lap dengan kain yang jangan kasar, lap hingga benar-benar tuntas. Ingat, jangan menggunakan sampo yang berbusa tinggi untuk mencuci mobil.

Perlu diperhatikan juga tentang pemoles mobil. Banyak pemiliki kendaraan atau mobil yang memoles bodi mobil dengan poles bodi yang berbahan lilin (wax) untuk merawat cat bodi mobilnya. Padahal hal ini dapat merusak cat, jika terlalu sering menggunakan poles bodi yang berbahan lilin maka cat mobil dapat terkikis dan memudar.

Untuk menghindari hal tersebut, hindari produk poles mobil yang mengandung silikon atau amonia silica. Obat poles yang kandungan bahan kimianya dominan justru dapat merusak cat mobil karena bersifat abrasif atau mengikis. Kedua bahan di atas sulit diurai oleh tanah dan air sehingga tidak ramah lingkungan.

Bahan yang baik untuk poles bodi mobil adalah yang berbahan resin yang memiliki kandungan polimer. Bahan polimer berfungsi ganda dan cukup efektif. Selain memberi perlindungan terhadap partikel-partikel yang merusak cat, bahan polimer juga bisa mengkilapkan bodi mobil.

Demikianlah artikel tentang tips cara menghilangkan bintik-bintik pada bodi mobil, semoga bermanfaat.

Jumat, 16 Juni 2017

Fungsi dan Cara Kerja Hot Idle Compensation System (HIC)

Hot idle compensation (HIC) system merupakan suatu sistem pada kendaraan yang fungsi utamanya adalah untuk mengurangi kadar karbonmonoksida dan hidrokarbon pada gas buang kendaraan, keduanya termasuk emisi yang dihasilkan oleh kendaraan yang dapat merugikan baik pada lingkungan atau udara maupun bagi kesehatan manusia. Seperti yang telah dijelaskan Guru Otomotif pada artikel-artikel sebelumnya bahwa polusi kendaraan adalah salah satu penyumbang efek pemanasan global yang meningkatkan suhu bumi. Salah satu usaha untuk mengurangi polusi udara adalah dengan meningkatkan kualitas gas buang kendaraan yaitu dengan meminimalkan emisi kendaraan. Maka dari itulah produsen-produsen kendaraan memasang berbagai sistem atau teknologi untuk mengurangi kadar emisi pada gas buang kendaraan diantaranya adalah sistem hot idle compensation (HIC). Selain hot idle compensation masih ada sistem lain yang fungsinya serupa yaitu sistem automatic hot air intake, sistem air suction, sistem EGR, dan lainnya.

Fungsi Hot Idle Compensation

Ketika mesin bekerja pada putaran rendah dan suhu udara luar serta suhu dalam ruang mesin juga tinggi, bahan bakar akan menjadi panas dan bisa mendidih dan menghasilkan uap. Jika uap itu keluar melalui nozzle dan masuk ke ruang intake manifold, maka akan membuat campuran bahan bakar menjadi campuran yang sangat kaya dan menyebabkan mesin menjadi kasar atau bahkan mati –karena kelebihan bahan bakar atau tidak sesuai stoichiometrik-. Sistem hot idle compensation ini dirancang untuk mengatasi masalah tadi dan sekaligus untuk mengurangi kadar CO (karbonmonoksida) dan HC (Hidrokarbon) pada gas buangnya.

Terdapat dua macam sistem hot idle compensation yang bekerja sama dalam mengatur udara masuk ke dalam ruang intake manifold agar campurannya ideal dan tetap terjaga selama putaran mesin idling dan selama temperatur udara luar tinggi.

Sistem Hot Idle Compensation Pada Karburator

Pada mesin yang masih menggunakan karburator, letak sistem hot idle compensation seperti pada gambar berikut ini:

Cara Kerja Hot Idle Compensation Pada Karburator

Elemen bimetal dipakai untuk membuka katup hot idle compensation ketika suhu udara dingin dan menutup ketika suhu udara panas. Saat temperatur dalam filter udara dingin yakni kurang dari 55 derajat celcius, maka thermo valve akan tertutup dan sistem hot idle compensation akan mati atau off. Sedangkan ketika temperatur pada filter udara panas yakni lebih dari 75 derajat celcius, maka thermo valve akan terbuka dan sistem hot idle compensation akan on (volume udara dikontrol oleh katup hot idle compensation). Secara singkat cara kerja hot idle compensation pada karbutator dapat diringkat pada tabel berikut ini:


Suhu dalam Filter Udara
Thermo Valve
Sistem HIC
Dingin (< 55 o celcius)
Tertutup
Off
Panas (> 75 o celcius)
Terbuka
ON

Cara Kerja Sistem Hot Idle Compensation Pada Filter Udara

Sistem hot idle compensation yang diletakkan pada filter udara terdapat katup ITC yang berfungsi untuk mengatur temperatur udara yang masuk, ITC dipasang pada rumah saringan udara. Prinsip kerjanya adalah sebagai berikut:

Thermowax dipakai untuk membuka dan menutup katup ITC. Thermowax akan mengembang dan katup ITC akan membuka ketika temperatur udara panas dan akan mengecil serta menutup ketika temperatur udara dingin.

Ketika temperatur udara pada intake dingin, maka lubang udara luar katup ITC selalu tertutup dan tidak ada aliran udara tambahan yang masuk ke intake manifold. Kevakuman pada intake manifold terhubung dengan membran HAI ketika katup ITC menutup, sehingga udara yang panas masuk ke dalam saringan udara.

Ketika temperatur udara pada intake panas, maka lubang udara pada katup ITC membuka sehingga udara dapat masuk ke intake manifold. Jumlah udara yang masuk ke intake manifold ditentukan oleh bukaan lubang kevakuman. Semakin tinggi temperatur udara, maka akan semakin lebar pembukaannya sehingga semakin banyak udara yang masuk. Dengan cara demikian campuran menjadi tidak terlalu kaya ketika mesin idling dan temperatur udara tinggi.


Secara ringkas, cara kerja sistem hot idle compensation yang terpasang pada filter udara dapat diringkas dalam tabel berikut:
Suhu dalam Filter Udara
ITC Valve Saluran Atmosfer
ITC Valve Saluran Vakum
Sistem HIC
Dingin
Tertutup
Terbuka
Off
Dingin (25-55 o celcius)
Terbuka
Hampir tertutup
ON
Panas (55-95 o celcius)
Terbuka
Membuka sebagian
ON (volum udara dikontrol HIC)
Panas lebih dari 95 o celcius
Terbuka
Membuka penuh
ON


Demikianlah artikel tentang fungsi dan cara kerja hot idle compensation system (HIC), semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan kita tentang otomotif.

Kamis, 15 Juni 2017

Fungsi dan Cara Kerja Sistem Dashpot Pada Kendaraan

Pada saat mesin melakukan deselerasi atau perlambatan kecepatan, maka throttle valve akan tertutup secara penuh sehingga menyebabkan kevakuman di dalam intake manifold mendadak tinggi. Jika kevakuman pada intake manifold tinggi maka jumlah bahan bakar yang masuk ke intake manifold juga akan bertambah  sementara jumlah udara yang masuk ke intake manifold berkurang, sehingga campuran bahan bakar dan udara menjadi sangat kaya. Sedangkan pada saat yang sama tekanan kompresi di dalam ruang bakar berkurang. Ini akan menyebabkan pembakaran bahan bakar dan udara menjadi tidak sempurna dan tidak stabil, akibatnya gas buang yang dihasilkan mengandung CO dan juga HC yang tinggi. Untuk itulah harus dipasang dashpot untuk menahan throttle valve agar tidak menutup secara mendadak ketika mesin mengalami deselerasi sehingga campuran udara dan bahan bakar yang masuk ke intake manifold sesuai dengan campuran yang ideal. Dan ketika campuran bahan bakar dan udara telah ideal maka proses pembakaran juga diharapkan lebih sempurna dan dapat meminimalkan CO dan HC pada gas buang. Yang mana kita telah membahas sebelumnya berkaitan dengan bahaya emisi gas buang yang diantaranya adalah CO (karbon monoksida) dan HC (Hidro Karbon). Maka adanya sistem dashpot ini juga untuk mengurangi kadar emisi CO dan HC pada gas buang kendaraan. bentuk dan letak sistem dashpot seperti pada gambar berikut:

Cara Kerja Sistem Dashpot

Cara kerja sistem dashpot adalah sebagai berikut:
Cruising diafragma ditekan ke kanan oleh pegas yang ada pada sistem dashpot. Ketika mesin mengalami deselerasi atau pengurangan kecepatan, maka pegas pengembali akan menekan diafragma ke kiri sehingga udara di dalam membran akan tertekan keluar secara pelan-pelan melalui VTV. Hal ini kemudian menyebabkan katup throttle menutup dengan perlahan.


Sistem dashpot ini dapat digunakan pada mesin EFI namun hanya berfungsi untuk meningkatkan kenyamanan dalam berkendara.

Secara ringkas cara kerja sistem dashpot dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Kondisi Mesin
TP Port
Dashpot Dafragma
Throttle Valve
Idling
vakum, intake manifold
tertarik oleh vakum intake manifold
posisi idle
Cruising
hampir sama seperti tekanan atmosfir
ditekan keluar oleh pegas diafragma
putaran menengah atau tinggi
Deselerasi
vakum, intake manifold
tertarik oleh vakum intake manifold
membuka sedikit kemudian menutup perlahan ke posisi idling

Demikian artikel tentang fungsi dan cara kerja sistem dashpot pada kendaraan semoga bermanfaat.

Minggu, 11 Juni 2017

Tips Aman Mengemudi Mobil Saat Hujan Lebat

Hujan lebat di bulan Desember ini  melanda hampir semua wilayah di Indonesia, kondisi hujan yang sangat lebat dapat mengganggu pandangan pengemudi mobil. Selain membuat pandangan pengemudi tidak jelas, hujan lebat juga dapat mengakibatkan jalanan digenangi oleh air dan menjadi licin. Sehingga resiko terjadinya kecelakaan ketika mengemudi mobil saat hujan lebat semakin tinggi. Hal ini membuat pengemudi mobil dihimbau agar selalu berhati-hati dan meningkatkan konsenstrasi, serta memastikan semua hal yang menunjang keselamatan dalam berkendara dan mengutamakan safety riding selama berkendara. Di artikel ini Guru Otomotif akan membahas tips aman mengemudi mobil ketika hujan lebat.

Tips pertama adalah periksa karet wiper pada mobil apakah masih berfungsi dengan baik atau tidak. Karet wiper berfungsi untuk menyapu air yang menempel pada kaca depan mobil dan terkadang ada mobil yang kaca bagian belakangnya juga dilengkapi dengan wiper.  Jika karet sudah berusia lebih dari satu tahun, maka sebaiknya ganti dengan yang baru. Karena karet wiper yang rusak atau aus tidak dapat menyapu air dengan maksimal, dan ini akan mengganggu pandangan pengemudi mobil.


Tips kedua yaitu periksa ban mobil. Memeriksa ban mobil juga penting dilakukan saat musim hujan seperti memeriksa tekanan angin ban, memeriksa kelayakan ban apakah sudah aus atau masih baik. Hal ini penting dilakukan karena kondisi jalan saat hujan semakin licin dan ini menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya kecelakaan.

Tips ketiga yaitu periksa sistem penerangan mobil, pastikan lampu kepala masih berfungsi dengan normal. Lampu kepala akan membantu pengemudi melihat kondisi jalanan, selain itu sistem penerangan juga membantu pengendara lain agar mengetahui posisi mobil kita. Jika hujan semakin lebat maka lampu hazard dapat digunakan untuk memberi tanda hati-hati kepada pengendara lain.

Tips keempat yaitu jangan pacu kendaraan dengan sangat cepat. Hal ini karena kecelakaan banyak terjadi ketika pengemudi tidak menyesuaikan laju kendaraan saat hujan lebat. Selain itu sobat Guru Otomotif juga sebaiknya menjaga jarak dengan pengendara lain ketika mengemudi mobil saat hujan lebat. Hal ini karena jarak pandang yang buruk membuat pengemudi kehilangan kendali.

Tips kelima adalah waspada terhadap genangan air, karena pengemudi biasanya tidak tahu seberapa dalam genangan air di jalan tersebut. Terutama hindari pinggir jalan karena bisa jadi ada selokan yang tertutup genangan air yang dapat membuat mobil terperosok jika dilewati.


Demikianlah artikel tentang tips aman mengemudi mobil saat hujan lebat, semoga bermanfaat dan mudah dipahami. Terimakasih!

Minggu, 04 Juni 2017

Fungsi dan Cara Kerja Manifold Absolut Pressure (MAP) Sensor

Fungsi dan cara kerja manifold absolut pressure (MAP) sensor – Pada mesin EFI ada tiga komponen utama yang saling berkaitan agar dihasilkan pembakaran yang optimal pada semua kondisi kerja mesin. Ketiga komponen tersebut adalah sensor, komputer, dan aktuator. Sensor bertugas untuk mendeteksi kondisi-kondisi mesin yang dibutuhkan oleh kumputer, lalu mengirimkan informasi kondisi tersebut kepada komputer. Komputer (ECU) berfungsi untuk mengolah informasi-informasi dari sensor lalu mengontrol penginjeksian dengan cara memberi perintah kepada aktuator agar bahan bakar di injeksikan dalam jumlah dan waktu yang tepat sesuai kerja mesin. Aktuator melaksanakan perintah komputer atau ECU. Ketiga komponen utama tersebut terdiri dari berbagai komponen, misalnya sensor. Sensor pada kendaraan EFI ada banyak, diantaranya MAP (manifold absolut pressure) Sensor, IATS (intake air temperatur sensor), oksigen sensor, dan lain sebagainya. Pada artikel ini Guru Otomotif akan membahas fungsi dan cara kerja salah satu sensor pada mesin EFI yaitu MAP Sensor.

Fungsi Manifold Absolut Pressure (MAP Sensor)
Manifold Absolut Pressure sensor atau sensor tekanan manifold yang dipakai pada mesin EFI tipe D berfungsi untuk mendeteksi tekanan pada intake manifold. MAP sensor adalah sensor yang paling penting pada mesin EFI tipe D. Melalui IC yang ada di dalam sensor ini, sensor tekanan manifold akan mendeteksi tekanan sebagai sinyal PIM. Kemudian ECU akan menentukan lamanya penginjeksian atau lamanya penyemprotan dan sudut pengajuan pengapian dasar berdasarkan sinyal PIM ini. Konstruksi dari MAP sensor dapat sobat lihat pada gambar berikut ini:


Cara Kerja Manifold Absolut Pressure (MAP Sensor)
Silikon chip digabung dengan vacuum chamber yang dipasang di dalam MAP sensor. Pada satu sisi chip dihadapkan dengan tekanan intake manifold dan sisi lainnya dihubungkan dengan vacuum chamber. Maka ketika ada perubahan tekanan pada intake manifold akan menyebabkan bentuk silicon chip berubah, dan niai tahanan chip dari fluktuasi chip akan sesuai dengan tingkat perubahan. Fluktuasi ini dalam nilai tahanan kemudian dirubah menjadi sinyal tegangan oleh IC yang terletak di dalam MAP sensor. Sinyal tegangan tersebut kemudian dikirim dari terminal PIM ke ECU sebagai sinyal tekanan pada intake manifold. Termnal VC engine juga akan mensuplai tegangan konstan yakni 5 volt sebagai sumber daya untuk IC.

Grafik tekanan dan output tegangan pada intak manifold dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Dan rangkaian kelistrikan manifold absolute pressure atau MAP Sensor dapat sobat Guru Otomotif lihat pada gambar berikut ini:


Demikianlah artikel tentang fungsi dan cara kerja manifold absolut pressure (map) sensor, semoga bermanfaat dan mudah dipahami. Jika ada tambahan atau koreksi silahkan disampaikan melalui kolom komentar di bawah ini.