Pengertian dan sejarah tccs (toyota computer controlled system) – Pernahkah sobat Guru Otomotif mendengar istilah TCCS? Barangkali jarang yang mengetahui istilah TCCS. TCSS adalah singkatan dari Toyota Computer Controlled System. Pengertian TCCS adalah sebuah nama yang digunakan untuk suatu sistem yang memakai kontrol presisi tinggi yang luas cakupannya. Sistem TCCS ini dapat mengontrol kerja mesin melalui ECU (Electronic Control Unit) yang di dalamnya terdapat micro controller. Selain dapat mengontrol mesin, sistem TCCS juga mengontrol sistem pemindah daya, sistem rem, dan sistem lainnya yang ada pada mobil.
Sebelumnya sistem TCCS ini hanya digunakan hanya untuk sistem kontrol mesin untuk EFI, ESA (Electronic Spark Advance), ISC (Idle Speed Control) , diagnosa, dan lainnya. Namun sekarang sistem kontrol yang memakai ECU lain juga dikembangkan dan digunakan untuk mengontrol sistem lain yang ada pada mesin. Dengan demikian maka istilah sistem TCCS adalah sistem kontrol yang lebih luas cakupannya dan menggunakan sistem kontrol yang dikontrol oleh beberapa ECU (tidak hanya satu ECU saja). Kenapa menggunakan beberapa ECU? Karena untuk menjamin kemampuan kendaraan pada semua kondisi baik pada saat jalan, membelok, berhenti, menanjak, dan lainnya.
ECU pada sistem TCCS ada lebih dari satu, misalnya ECU ECT adalah ECU yang mengontrol ECT. Sedangkan ABS ECU adalah ECU yang mengontrol sistem rem ABS. Adapun ECU yang lain dapat sobat Guru Otomotif lihat pada artikel berikut ini:
Sejarah Sistem Kontrol TCCS
ECU yang dipakai untuk sistem EFI konvensional pada kendaraan model ekspor dari tahun 1979 adalah tipe sirkuit analog yang mengontrol volume injeksi berdasarkan lamanya waktu yang diperlukan untuk kapasitor diisikan dan dikeluarkan (discharge). Dan pada awal tahun 1981 sudah ditambahkan dengan micro computer-controller type. Pada saat itu telah dimulai sistem kontrol mesin (engine control system) yang menggunakan TCCS.
Namun saat ini, sistem kontrol TCCS tidak hanya menggunakan EFI saja (lihat gambar di atas), namun juga menggunakan ESA yang mengontrol saat pengapian, ISC untuk mengontrol putaran idle, dan sistem-sistem lain yang lebih maju lagi misalnya diagnostik, fail safe, dan fungsi back-up. Fungsi diagnostik berfungsi untuk melakukan perbaikan, fungsi fail safe dan back-up bekerja jika pada sistem-sistem tersebut mengalami gangguan. Selain itu pada mesin juga terdapat alat kontrol tambahan seperti sistem kontrol ECT, sistem kontrol udara masuk, dan lainnya. Semua sistem kontrol tersebut diatur oleh engine ECU.