Selasa, 11 Oktober 2016

Cara Kerja Distributorless Ignition System (DLI) Sistem Pengapian Tanpa Distributor

Sistem pengapian tanpa distributor atau yang biasa dikenal sebagai distributorless ignition system (DLI) merupakan sistem pengapian yang telah terkontrol komputer, dimana pada sistem pengapian tersebut telah menggunakan EFI. Pengontrolan pengapian dilakukan secara komputer oleh electronic control unit (ECU). Salah satu sistem pengapian yang telah terkontrol komputer atau electronic spark advance (ESA) adalah pengapian tanpa distributor yang lebih dikenal sebagai distributorless ignition system (DLI).

Sistem pengapian tanpa distributor atau DLI adalah sistem pengapian terkontrol yang sudah tidak menggunakan distributor lagi. Dengan menghilangkan distributor ini maka akan meningkatkan reliabilitas system pengapian dengan mengurangi sejumlah komponen mekanik.

Keuntungan Sistem Pengapian DLI (Distributorless Ignition System)

Bukan tanpa alasan dibuatnya sistem pengapian model DLI ini, karena ada keuntungan dari pada sistem pengapian model lainnya. Berikut ini keuntungan sistem pengapian tanpa distributor atau distributorless ignition system:
  • Lebih banyak waktu bagi koil dalam menghasilkan medan magnet yang cukup untuk menghasilkan bunga api untuk proses pembakaran campuran bahan bakar dan udara di dalam silinder sehingga dapat memperkecil kemungkinan terjadinya missfiring.
  • Koil pengapian bisa ditempatkan pada busi atau di dekat busi sehingga akan mengurangi interferensi listrik dan meningkatkan reliabilitasnya.
  • Dengan sistem pengapian DLI maka waktu pengapian dapat dikontrol dengan jeda yang lebih lebar karena tidak ada lagi rotor pada distributor yang bisa menyebabkan salah pengapian ke silinder yang lain.


Cara Kerja Sistem Pengapian DLI (Distributorless Ignition System)

Untuk memudahkan dalam memahami sistem pengapian DLI, perhatikan skema distributorless ignition system untuk 4 silinder berikut ini:

Berdasarkan skema di atas, ECU atau komputer mengirimkan sinyal IGT ke power transistor yang ada pada igniter dan setiap transistor akan memutus dan terhubung yakni mengalirkan arus primer koil untuk menghasilkan percikan bunga api di busi. Sistem pengapian tanpa distributor ini satu koil melayani dua busi yang akan menyala secara bersamaan. Percikan api yang bersamaan ini terjadi pada dua silinder pada proses yang berbeda, ketika satu busi sedang memercik di akhir langkah kompresi, satu busi lainnya (pasangannya) memercik pada saat langkah buang.

Kemudian pemberian sinyal IGT berdasarkan masukan dari sensor-sensor. Gambar berikut ini adalah sistem pengapian DLI model inductive storage.

Pada model pengapian CDI seperti pada gambar di bawah ini, DC to DC converter tetap berdiri sendiri sebagai penghasil tegangan tinggi untuk mengisi kapasitor. Kapasitor terletak setelah DC to DC converter dan akan terhubung langsung dengan salah satu ujung dari kumparan primer koil. Sedangkan ujung lain dari kumparan primer tersebut terpasang thyristor. Kaki G dari thyristor terhubung dengan salah satu output microprocessor. Pulsa untuk mengaktifkan thyristor di dapat dari crankshaft angle sensor yang kemudian dikuatkan oleh penguat pulsa di dalam mikroprcessor untuk selanjutnya sinyal tersebut keluar lewat R1 untuk mengaktifkan thyristor.

Pada gambar di atas adalah rangkaian sistem pengapian CDI yang ketika pengapiannya dikontrol oleh ECU berdasarkan sensor-sensor pada mesin. Sistem di atas termasuk pada tipe pengapian distributorless ignition system (DLI) dengan satu koil untuk melayani dua busi. Pemberian sinyal melalui R1 yang digunakan untuk mengaktifkan thyristor diatur oleh microprocessor berdasarkan sensor posisi poros engkol sehingga ketika penyalaan akan selalu tepat sesuai dengan kondisi mesin.
Demikianlah cara kerja distributorless ignition system (DLI) sistem pengapian tanpa distributor. Semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan kita. salam otomotif!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar