Senin, 17 Oktober 2016

Komponen dan Cara Kerja Sistem Pelumasan Tekan Pada Kendaraan

Apa jadinya jika kita makan telur rebus tanpa minum air? Kalau satu dua telur masih mending, nah kalau kita makan telur 10 rebus tanpa minum air? Pasti serat bukan rasanya, sehingga mulut kita butuh air untuk melancarkan saluran tenggorokan. Begitupun dengan mesin kendaraan dimana banyak terdapat komponen-komponen yang saling bergesekan, tanpa adanya pelumasan maka akan membuat mesin kendaraan menjadi ‘serat’ dan bisa-bisa menyebabkan kerusakan pada mesin tersebut. Kali ini Guru Otomotif akan bahas seperti apa cara kerja sistem pelumas tekan dan apa saja komponennya.

Kenapa komponen mekanis pada mesin kendaraan yang bergerak ataupun bergesekan harus dilumasi? Karena agar komponen-komponen tersebut tidak aus dan kinerja mesinnya senantiasa tetap terjaga. Dan dengan sistem pelumasan tekan ini diharapkan komponen-komponen yang perlu mendapat pelumasan dapat dilumasi dengan teratur dan merata.

Prinsip Kerja Sistem Pelumasan Tekan Pada Kendaraan


Prinsip kerja pelumasan tekan di kendaraan adalah ketika oli pelumas berada di dalam karter (komponen 1), kemudian oli tersebut masuk melewati filter atau saringan kasar (komponen 2), kemudian oli di pompa oleh pompa penekan (komponen 3) dan melewati lubang-lubang yang terletak di poros engkol sambil melumasi bagian tersebut dan termasuk juga dinding silinder. Sebelum oli ke komponen mesin bagian atas, oli terlebih dahulu masuk ke dalam filter halus (komponen 4) agar oli benar-benar bersih dari kotoran. Tekanan oli akan membuat saklar oli (komponen 5) bekerja sehingga lampu peringatan oli akan padam (yang menandakan bahwa sistem oli bekerja dengan baik dalam melumasi mesin). Setelah itu oli mengalir ke kepala silinder dan melumasi komponen pada kepala silinder, kemudian setelah semua komponen terlewati (dilumasi) maka oli kembali ke karter. Siklus tersebut akan berjalan terus menerus selama mesin dalam keadaan hidup.

Komponen Sistem Pelumasan Tekan Pada Kendaraan

Komponen-komponen sistem pelumasan tekan pada kendaraan sebagaimana dalam gambar di bawah ini:

Karter
Karter adalah tempat untuk menampung minyak pelumas yang selanjutnya akan dibawa atau disirkulasikan ke mesin oleh pompa oli, dan juga untuk tempat pengendapan oli yang kotor.

Saringan Kasar (Oil Screen)
Saringan oli adalah saringan yang dipasang pada saluran masuk pompa, saringan oli berfungsi untuk menyaring benda-benda kasar agar pompa oli tidak rusak.

Pompa Oli
Pompa oli berfungsi untuk menghisap dan menekan minyak pelumas ke komponen-komponen mesin yang memerlukan pelumasan. Pelumas yang dihisap terlebih dahulu disaring pada saringan oli.

Katup Pelepas atau Katup Pengatur Tekanan
Ketika pompa oli digerakkan oleh mesin, maka tekanan oli akan naik, semakin tinggi kecepatan maka tekanan oli akan berlebihan dan hal ini bisa menyebabkan kebocoran pada seal-seal oli. Untuk mencegah hal ini terjadi maka diperlukan semacam pengatur yang dapat menjaga tekanan oli agar tetap konstan tanpa terpengaruh dengan putaran mesin.. komponen yang melakukan tugas ini adalah relief valve. Gambar pengaturan relief valfe dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Saringan Oli
Saringan oli adalah komponen pada sistem pelumas yang berfungsi untuk menyaring kotoran-kotoran halus pada oli agar tidak merusak bearing dan bagian-bagian mesin yang presisi. Saringan ini terkadang dilengkapi dengan katupby pass atau pengaman (by pass valve) yang berfungsi untuk menyalurkan langsung minyak pelumas ke komponen-komponen mesin jika saringan tersumbat.

Saringan oli juga dilengkapi dengan katup antibalik yang fungsinya untuk mencegah oli di dalam saringan tidak mengalir kembali ke dalam karter ketika motor dalam kondisi mati, terutama untuk saringan yang menghadap ke bawah.

Katup By Pass
Katup by pass berfungsi untuk menjamin sistem pelumasan tetap mengalir sewaktu saringan halus tersumbat. Jika filter tidak terbumbat maka aliran oli akan melewati filter, ketika saringan sudah jenuh karena kotoran maka filter akan tersumbat dan tekanan oli akan naik dan memaksa katup by pass membuka. 

Dengan begitu maka oli akan terus mengalir dan melumasi sistem dalam kondisi darurat. Filter oli ini harus diganti secara periodik yakni sekali setiap 2-3 kali penggantian oli, hal ini untuk menjamin kualitas oli selalu bersih.

Sakelar Tekanan
Jika tekanan oli kurang dari yang ditentukan, maka oli tidak akan bersirkulasi dengan baik dan dapat mengakibatkan komponen mesin bermasalah karena tidak dilumasi. Oleh karena itu mesin dilengkapi dengan sistem kontrol untuk tekanan oli. Lampu kontrol peringatan akan menyala jika tekanan oli kurang dari yang ditentukan.

Jika tekanan oli kurang dari 50 kpa/0,5 bar, maka saklar tekanan akan terhubung dengan ground dan lampu peringatan oli akan menyala.
Demikianlah komponen dan cara kerja sistem pelumasan tekan pada kendaraan, semoga artikel ini bermanfaat dan dapat membantu sobat Guru Otomotif. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar