Minggu, 01 Mei 2016

Sebelum Cek Kondisi Baterai atau Aki, Perhatikan Hal Berikut Ini

Memeriksa kondisi baterai atau aki basah baik pada sepeda motor maupun mobil harus dilakukan secara rutin, karena aki atau baterai mensuplai arus yang tidak hanya dibutuhkan oleh sistem kelistrikan seperti sistem penerangan, lampu indikator, sistem starter, namun juga sistem kelistrikan. Jika baterai atau aki dalam kondisi buruk misalnya tegangannya dibawah standar atau tegangan tekor, maka kinerja dari sistem-sistem tersebut akan terganggu juga. Nah oleh karena itu baterai atau aki harus di cek kondisinya secara rutin.

Dalam melakukan pemeriksaan baterai tidak boleh dilakukan sembarangan, namun harus memperhatikan prosedur yang ada, kenapa? Karena baterai bukan komponen yang dapat kita lepas dan pasang seenaknya, sebab pada baterai ada elektrolit yang berkaitan dengan reaksi kimia. Untuk itu sebelum cek baterai atau aki harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut ini:
  • Baterai basah (bukan baterai kering yang saat ini banyak digunakan pada sepeda motor) pada umumnya memiliki ukuran yang lebih besar dari pada baterai kering, apalagi baterai atau aki pada mobil, baterai basah berisi larutan asam sulfat, dan oleh karenanya harus hati-hati dalam memeriksa atau cek baterai, jangan sampai larutan asam sulfat tersebut mengenai pakaian, kulit kita maupun kendaraan.
  • Ketika melepas baterai untuk dilakukan pengujian baterai, keamanan awal harus diperhatikan untuk menghindari kerusakan pada alat elektronik akibat pelepasan baterai. Jadi sebelum melepas baterai atau aki harus diperhatikan bahwa kontak mesin dalam posisi off.
  • Ketika melepas baterai sebaiknya menggunakan alat perlindungan atau pengaman, termasuk pelindung mata, pelindung kaki, dan tangan, agar tidak terkena larutan aki.
  • Pada saat kita hendak memperbaiki beberapa komponen pada sistem kelistrikan maka sebaiknya putuskan dulu hubungan kabel baterainya agar tidak terjadi konsleting.
  • Sebelum melepas baterai, langkah yang pertama dilakukan adalah melepas terminal negatif baterai terlebih dahulu. Karena jika melepas terminal positif terlebih dahulu maka ada kemungkinan terjadinya hubungan pendek atau konsleting melalui kunci ke bodi kendaraan tersebut.

  • Baterai adalah komponen yang mudah menghasilkan arus listrik tegangan tinggi, sehingga ketika mengerjakan baterai sebaiknya tidak mengenakan perhiasan logam seperti jam tangan, perhiasan dan sebagainya.
  • Gas yang dihasilkan dan keluar melalui bagian atas dari masing-masing sel baterai baik selama proses pengisian maupun pengosongan memiliki sifat mudah meledak, dan oleh karena itu jangan menyalakan korek atau rokok atau apapun yang bersifat api di dekat lokasi pengisian ulang baterai.
  • Sebelum melakukan pengisian baterai, kedua terminal baterai yakni positif dan negatif harus dilepas dari rangkaian sistem elektronik.
  • Ketika melakukan pengisian baterai, kita sangat memerlukan udara yang bersih atau ventilasi udara yang bebas serta jauh dari sumber api, ini untuk mencegah terjadinya kebakaran sebagaimana yang dijelaskan pada poin di atas.
  • Jika baterai tersebut memiliki lubang ventilasi untuk pengaman, maka ketika melakukan proses pengisian jangan membuka tutup penyumbatnya. Dan jika baterai tersebut memiliki lubang pengaman maka bukalah tutup penyumbatan tersebut supaya gas hidrogen yang dihasilkan melalui reaksi kimia ketika proses pengisian dapat keluar dari baterai.
  • Jangan melepas maupun menghubungkan terminal baterai pada saat proses pengisian berlangsung. Hal ini akan menyebabkan munculnya bunga api dan bisa membakar gas hidrogen pada baterai.


  • Jangan meniup aki atau baterai tersebut dengan udara bertekanan seperti dengan kompresor, karena tekanan udara yang dihasilkan kompresor udara bisa membuka tutup sel baterai dan menyebabkan larutan elektrolit baterai menyemprot ke arah kita.
  • Ketika memasang terminal baterai jangan sampai terbalik (terminal positif baterai di pasang pada terminal negatif). Hal ini dapat membalik polarisasi dan juga mengakibatkan komponen-komponen seperti alternator maupun pada sistem elektronik yang menggunakan semikonduktor menjadi rusak.
Kok banyak sekali ya prosedur atau hal yang perlu diperhatikan sebelum melepas maupun memasang baterai, dan semua itu sesuai dengan K3 (keselamatan dan kesehatan kerja) yang ditentukan agar proses melepas, memasang, mengisi maupun mengosongkan baterai dapat berjalan dengan baik tanpa ada kerusakan apalagi menyebabkan kecelakaan kerja. Untuk itulah cara atau prosedur tersebut harus di taati dan di praktekkan. Demikianlah artikel tentang sebelum cek kondisi baterai atau aki, perhatikan hal berikut ini, semoga bermanfaat bagi kita semua. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar