Senin, 14 November 2016

Cara Kerja Mesin EFI Sepeda Motor Saat Mesin Dingin

Mesin EFI (Electronic Fuel Injection) adalah mesin yang kerjanya telah di kontrol oleh komputer atau ECU, dimana ECU mendapatkan informasi data dari beberapa sensor yang telah di pasang pada mesin, dan selanjutnya ECU mengkalkulasikan atau menghitung lamanya injektor menyemprot dan timing penginjeksian. Semakin banyak dan kompleks sensor yang dipasang pada mesin maka suplay bahan bakar yang mendekati atau bahkan ideal pada semua kondisi kerja mesin dapat terpenuhi. Cara kerja mesin EFI terbagi dalam beberapa kondisi mesin diantaranya adalah pada saat mesin dingin, saat mesin putaran lambat, saat mesin putaran sedang dan tinggi, serta saat mesin berakselerasi. Pada artikel kali ini Guru Otomotif akan membahas cara kerja mesin EFI pada sepeda motor saat mesin dingin.

Cara kerja Mesin EFI Saat Mesin Dingin

Pada saat kondisi mesin sepeda motor EFI masih dingin seperti saat menghidupkan motor di pagi hari, maka dibutuhkan campuran bahan bakar dan udara dengan campuran kaya (bahan bakar lebih banyak). Hal ini dikarenakan penguapan bahan bakar masih rendah pada saat kondisi suhu mesin masih rendah. Karena kondisi suhu mesin yang masih rendah ini maka terdapat sebagian kecil bahan bakar yang menempel di dinding intake manifold sehingga tidak ikut masuk tercampur dan terbakar di dalam ruang bakar. Untuk menambah jumlah bahan bakar agar tercapai campuran kaya tersebut, maka pada sistem EFI sepeda motor yang dilengkapi dengan sistem pendingan air (bagi sepeda motor EFI yang mengguakan radiator) terdapat sensor temperatur air pendingin (WTS atau Water Temperature Sensor).


Temperatur air pendingin tersebut akan dideteksi oleh WTS dan dirubah menjadi sinyal listrik untuk kemudian dikirim ke ECU. Lalu ECU akan mengolah lagi kemudian memberikan perintah kepada injektor dengan memberikan tegangan yang lebih lama lagi kepada selenoid injektor agar bahan bakar yang diinjeksikan lebih banyak atau menjadi campuran kaya. Gambar sensor air pendingin dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Sedangkan bagi mesin yang tidak ada sistem pendingin air, maka sensor yang digunakan untuk mendeteksi kondisi mesin ketika dingin adalah sensor suhu oli atau pelumas mesin (EOTS atau Engine Oil Temperatur Sensor). Sensor temperatur oli mesin mendeteksi suhu pelumas mesin yang masih dingin lalu mengubahnya menjadi sinyal listrik untuk dikirim kepada ECU. Gambar sensor temperatur oli mesin adalah sebagai berikut:

Sensor lainnya yang digunakan untuk mendeteksi suhu mesin yang masih dingin adalah sensor temperatur udara masuk. Sensor temperatur udara masuk mendeteksi temperatur udara yang masuk ke intake manifold. Ketika udara yang masuk masih dingin maka kerapatan udaranya lebih padat sehingga jumlah molekul udara lebih banyak dibandingkan ketika udara panas. Nah agar tetap terjadi perbandingan campuran bahan bakar dan udara yang mendekati ideal, maka ECU akan memberi tegangan kepada selenoid injektor menjadi sedikit lebih lama agar terjadi campuran kaya. Dengan demikian adanya bahan bakar yang menempel pada dinding intake manifold karena rendahnya penguapan bahan bakar dapat diantisipasi dengan cara memperkaya campuran bahan bakarnya

Demikianlah cara kerja mesin EFI sepeda motor saat mesin dingin, semoga artikel ini menambah wawasan kita tentang mesin EFI pada sepeda motor. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar