Jumat, 18 November 2016

Fungsi dan Prinsip Kerja Sistem Pengapian Konvensional Sepeda Motor

Fungsi dan prinsip kerja sistem pengapian konvensional sepeda motor - Sistem pengapian sepeda motor berfungsi untuk menghasilkan tegangan tinggi yang digunakan untuk menghasilkan percikan bunga api pada busi pada waktu yang tepat untuk membakar campuran bahan bakar dan udara di dalam ruang bakar. Karena berfungsi untuk menghasilkan tegangan tinggi guna terjadinya percikan bunga api, maka sistem pengapian memiliki peran yang sangat penting di dalam pembangkitan energi yang dihasilkan oleh mesin bensin.  Berkaitan dengan sistem pengapian, Guru Otomotif akan membahas fungsi dan prinsip kerja sistem pengapian konvensional sepeda motor. Hal ini karena ada beberapa macam atau jenis sistem pengapian pada kendaraan khususnya sepeda motor, yaitu sistem pengapian konvensional, sistem pengapian semi elektronik, dan sistem pengapian full elektronik.

Sistem pengapian konvensional menggunakan mekanisme secara konvensional dalam menghasilkan tegangan tingginya, yaitu melalui kontak platina yang membuka dan menutup atau menghubung dan memutuskan arus rangkaian primer. Sedangkan pada sistem pengapian elektronik sudah menggunakan komponen elektronik dan tidak melalui gerakan mekanis untuk menghasilkan tegangan tingginya. Namun fungsi dan peran sistem pengapian baik yang konvensional maupun elektronik sama.


Apa yang terjadi seandainya sistem pengapian tidak bekerja dengan baik dan tepat waktu? Jika sistem pengapian konvensional pada sepeda motor tidak bekerja dengan baik dan pada waktu yang tepat maka kelancaran proses pembakaran campuran bahan bakar dan udara pada ruang bakar akan menjadi terganggu sehingga tenaga yang dihasilkan mesin menjadi berkurang.
Begitupun ketika waktu pengapian tidak tepat, misalnya terlalu mundur maka akan terasa adanya getaran atau ledakan pada ruang bakar. Bahan bakar pun tidak akan habis terbakar sehigga akan ada butiran-butiran bahan bakar yang tersisa akibat pengapian yang tidak tepat.

Prinsip Kerja Sistem Pengapian Konvensional Pada Sepeda Motor

Prinsip kerja sistem pengapian konvensional adalah sebagai berikut: arus dari baterai akan mengalir ke kunci kontak melalui sekering yang berfungsi untuk melindungi rangkaian sistem pengapian, arus listrik akan diterukan ke koil pengapian. Pada koil pengapian ada dua kumparan yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder. Arus listrik yang bertegangan kurang lebih 12 volt dari baterai akan disalurkan ke kumparan primer koil kemudian mengalir ke platina dan ke massa. Ketika platina membuka oleh karena posos nok yang berputar, maka aliran listrik yang menuju kumparan primer tersebut akan terputus secara tiba-tiba. Terputusnya arus listrik pada kumparan primer secara tiba-tiba menyebabkan timbulnya induksi diri pada kumparan sekunder, sehingga tercipta tegangan yang tinggi pada kumparan sekunder. Selanjutnya tegangan tinggi pada kumparan sekunder tersebut disalurkan ke kabel busi untuk kemudian diteruskan ke busi guna diubah menjadi loncatan bunga api.


Pada sistem pengapian konvensional terdapat komponen yang kecil namun penting, yaitu kondensor atau kapasitor, komponen ini sangat penting karena tanpa komponen tersebut maka sistem pengapian konvensional menjadi terganggu, sobat dapat membaca artikel terkait kapasitor di Guru Otomotif pada fungsi dan cara kerja kondensor atau kapasitor sistem pengapian kendaraan. Cukup sekian dulu artikel tentang fungsi dan prinsip kerja sistem pengapian konvensional sepeda motor semoga bermanfaat dan dapat menjadi referensi sobat. yuuk dishare.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar